Tak Ingin Dipisah dengan Sang Istri di Madinah, Kakek Mahmud Marahi Petugas Karena Cemburu Belahan Jiwanya Didampingi Orang Lain

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Cinta sejatinya memang tidak mengenal usia.

Meski sudah di usia senja, jika sudah menemukan orang yang tepat kita akan terus jatuh cinta kepada pasangan hingga kapanpun itu.

Itulah yang sedang terjadi pada pasangan lansia dari Indonesia yang satu ini.

Baca Juga: Statusnya Sebagai Kuasa Hukum Dikabarkan Dicabut Sepihak oleh Pablo Benua dan Rey Utami, Andar Situmorang: Bayar Dulu Rp 50 Juta, Kalau Enggak Saya Pidanakan

Heboh terkait video yang diunggah melalui channel Youtube Yuni Rusmini menunjukkan pasangan lansia yang romantis.

Dalam video tersebut sepasang kakek-nenek tak ingin dipisah ketika sampai di Madinah.

Meski keduanya duduk di dua kursi roda yang berbeda, sang kakek tetap menggandeng tangan belahan jiwanya.

Baca Juga: Viral Video Profesor Hukum Ditilang Padahal Sudah Turuti Rambu, Sang Polisi Tak Berkutik Ketika Dikuliahi Mendadak

Kakek tersebut nampak terus memegang dan mengelus tangan istrinya.

Dirinya seakan tak ingin dipisah dengan cintanya meski sudah dibujuk oleh petugas di tempat.

"Kakek Nenek ini menunjukkan bahwa masih ada pasangan yang setia dan sayang hingga lansia tak mengurangi dan memudarkannya," tulis akun Yuni Rusmini di deskripsi.

Baca Juga: Beri Pesan Menohok untuk Barbie Kumalasari, Pengurus Perhimpunan Advokat Indonesia: Mbak, Profesi Advokat Itu Bukan Gampang!

Dikutip dari Antara, ternyata pasangan ini datang dari kloter 13 Embarkasi UPG asal Ambon Maluku.

Kakek tersebut diketahui bernama Mahmud Sopamena dan sudah berusia 87 tahun.

Ketua kloter, Jusman Rivay Rumra kemudian menjelaskan terkait kejadian romantis yang tertangkap kamera itu.

Baca Juga: Tak Hanya Tumpas Kapal Ikan Asing, Susi Pudjiastuti Juga Tegas Pada Pembuang Sampah di Laut: Saya Gantung di Pelabuhan!

"Pak Mahmud kami bantu naik ke ambulans sejak dari rumah, ketika naik ambulans sampai di Bandara Hasanuddin tidak mau turun dan harus ditemani istrinya," kata Rivay.

Mahmud bahkan sampai mengamuk hingga para petugas harus menjemput sang istri yaitu Nenek Kalsum Litiloli (75)

Nenek Kalsum akhirnya datang dan membujuk sang suami.

Baca Juga: Gara-gara Senar Layangan, Dua Pemotor Bertabrakan hingga Terpental di Atas Aspal

"Akhirnya kita bawa tapi mereka tak bisa dipisahkan," kata Rivay.

"Dari mulai di ambulans sampai ke pesawat, Mak Cum (panggilan nenek Kalsum) enggak bisa bergerak. Karena kalau sampai Mak Cum bergerak Pak Mahmud bisa marah-marah lagi," jelasnya.

Bahkan ketika Nenek Kalsum harus ke toilet sebanyak dua kali, Mahmud harus ditangani petugas karena khawatir terpisah dengan belahan jiwanya.

Baca Juga: Pengobatannya Tak Ditanggung Akibat Aturan Baru BPJS, Petani Korban Penganiayaan Terpaksa Pulang Saat Kondisinya Kritis

Sampai di Madinah, Rivay mengaku keduanya harus diturunkan bersama-sama menggunakan kursi roda karena tak ingin terpisahkan.

Rivay sebagai petugas juga dimarahi oleh Mahmud yang cemburu gara-gara dirinya mendorong kursi roda Nenek Kalsum.

Twitter/Kementerian Agama RI

Kakek Mahmud saat memarahi petugas

"Cemburu, dia nggak mau kita dorong Mak Cum," ungkap Rivay.

Baca Juga: Alasan Mulan Jameela CS Gugat Prabowo Usai Tak Terpilih Jadi Anggota DPR

"Makanya pas kita dorong itu Mak Cum harus pegang tangan. Setelah pegang tangan, dia harus elus-elus pahanya, kakinya itu pun baru dorong sedikit-diki enggak bisa jauh karena pegangan tangan,"

"Pokoknya dia nggak mau jauh sama istrinya," jelas Rivay.

Melihat kisah romantis ini, Kementerian Agama RI sampai menanggapinya.

Baca Juga: Statusnya Sebagai Kuasa Hukum Dikabarkan Dicabut Sepihak oleh Pablo Benua dan Rey Utami, Andar Situmorang: Bayar Dulu Rp 50 Juta, Kalau Enggak Saya Pidanakan

Dalam cuitan di akun resminya, Kemenag menuliskan tentang kemesraan Kakek Mahmud dan Nenek Kalsum.

"Sang kakek ingin selalu dekat dengan istri," tulis akun tersebut.

"Sehat selalu ya Kakek Mahmud dan Nenek Kalsum. Juga seluruh Jemaah haji Indonesia," tambahnya.

(*)