Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Ribuan supporter The Mazc Man pendukung setia klub PSM Makassar keluar dari stadion Mattoangin Makassar dengan penuh rasa kecewa.
Pasalnya, laga Final Piala Indonesia 2018 antara PSM Makassar Vs Persija Jakarta sedianya bakal digelar di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Minggu (28/7/2019), pukul 15.30 WIB ditunda.
Melansir dari Bolasport.com, keputusan itu dikeluarkan oleh sekjen PSSI, Ratu Tisha menjelang pertandingan dimulai.
"Atas dasar pertimbangan keamanan dan kenyamanan, laga final kedua Kratingdaeng Piala Indonesia kami tunda," kata Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria.
Hal ini berkaitan dengan pertimbangan keamanan terhadap tim tamu, laga ini pun batal digelar.
Apalagi Persija sempat menjadi korban pelemparan oknum-oknum tak bertanggung jawab saat selesai melakukan official training, Sabtu (27/7/2019).
Bus yang ditumpangi rombongan skuat Persija dilempar dengan batu-batu sehingga membuat kaca bus tersebut pecah.
Kejadian itu bahkan membuat beberapa penumpang bus menjadi korban hingga harus mendapat perawatan dan diperban.
Para supporter yang telah siap menyaksikan pertandingan pun berhamburan keluar dari stadion.
Aksi protes pun dilakukan oleh beberapa supporter untuk menanyakan kejelasan dari keputusan ini pada panitia pelaksana.
"Kami mohon maaf kepada para suporter yang telah hadir. Kami mendapatkan kabar kalau Persija Jakarta tidak mau bertanding," tutur panpel lewat pengeras suara.
Pasalnya, banyak supporter yang dirugikan karena telah membeli tiket laga final ini dengan harga yang cukup mahal.
Sementara aksi protes para supporter terjadi, sebuah tragedi berdarah juga diterima oleh salah seorang supporter The Mazc Man Zona Alauddin (19).
Melansir dari TribunTimur.com, suporter yang merupakan anggota The Macz Man Zona Alauddin itu harus menjalani perawatan di ruang IGD RS Labuang Baji Makassar.
Safri merupakan supporter yang berasal dari Tangalla, Desa Kanjilo, Kecamatan Barombong, Gowa.
Saat ditemui, Safri mengaku tiba-tiba diserang oleh tiga orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor.
"Tidak tahu tiba-tiba diserang pas di luar (dekat Jalan Padjonga Dg Ngalle)," ujar Safri yang dikutip dari Tribun Timur.
Baca Juga: Punya Penghasilan Super Fantastis, Bocah 6 Tahun Asal Korea ini Jajan Rumah Seharga Rp 100 Miliar
Sementara rekannya, Wahyu Sulfitra (17), mengungkapkan bahwa penyerangan itu terjadi saat dia dan sejumlah iring-iringan supporter The Mazc Man Zona Alauddin hendak meninggalkan stadion.
"Kan pertandingan ditunda, jadi kami keluar koreo bernyanyi-nyanyi," ujar Wahyu.
"Tiba-tiba ada 3 orang berboncengan kasih keluar badik mau menikam Safri, tetapi menghindar, jadi itu temannya satu yang lepas busur terus kena dadanya Safri," tuturnya.
Namun, Wahyu meyakini pelaku bukanlah oknum supporter pasalnya tak menggunakan atribut klub.
"Mereka tidak pakai baju PSM, dan pasti terekam CCTV karena saya lihat ada CCTV di sekitar lokasi," ucap Wahyu.
Hingga saat ini, belum diketahui pelaku pemanahan terhadap Safri.
Selain itu penyebab terjadinya pelemparan busur panah tersebut juga belum diketahui.
Diduga, aksi tersebut tak lepas dari penundaan laga kedua final Piala Indonesia 2018 antara PSM Makassar kontra Persija jakarta.(*)