Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah
GridHot.ID - Polres Jayawijaya berhasil gagalkan pengiriman amunisi dan narkoba yang akan dikirim ke Kabupaten Nduga, Papua.
Sejumlah 80 amunisi berbagai macam ukuran dan narkoba jenis ganja diduga hendak dikirim ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Dilansir GridHot.ID dari Kompas.com, Kapolres Jayawijaya, AKBP Tonny Ananda Swadaya, mengungkapkan bahwa amunisi magasin beserta narkoba pertama kali ditemukan oleh Rusmin, pegawai cargo Bandara Wamena di Gudang Deraya Air Apron 2 Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke Satnarkoba Polres Jayawijaya.
Barang yang dikirim atas nama Ronny James Wasereangge (24) itu, dikemas dengan sebuah alat musik, dengan tujuan ke Kabupaten Nduga.
"Jadi, ini informasinya berawal dari anggota BNN Jayawijaya yang menangkap tersangka narkoba jenis ganja. Kemudian, meminta kepada petugas bandara Wamena untuk mengecek paket ganja yang sudah dikirim ke Jayawijaya," tutur Tonny, Selasa (30/7/2019).
Berdasarkan informasi yang diperoleh, barang ilegal itu dikirim melalui cargo anak labewa (CAL) dan dikirim menggunakan pesawat cargo My Indo Flight.
"Puji Tuhan dengan adanya koordinasi dengan cara berjenjang, akhirnya amunisi ilegal yang hendak dikirim ke Nduga atau kelompok seperatis yang dipimpin Egianus Kogoya berhasil kami gagalkan," tutur Tonny.
Tonny mengatakan, tersangka kasus ini telah ditangkap oleh Polres Jayapura.
"Barang ini dikirim dulu. Lalu kami melakukan penyelidikan hingga akhirnya kami berhasil menangkap pelakunya," ujarnya.
Modus pengiriman amunisi dengan dicampur dengan barang lainnya, sebelumnya pernah digagalkan di Kabupaten Mimika.
"Jadi ini modus mereka (kelompok separatis di Nduga), untuk mendapatkan suplai amunisi dari luar," ujar Tonny.
Tonny menegaskan, jajaran Polda Papua telah diperintahkan Kapolda Papua untuk mengecek gudang penyimpanan amunisi, sehingga peredaran amunisi tidak disalahgunakan anggota.
"Kapolda sudah perintahkan langsung untuk melakukan pemeriksaan di gudang senjata atau pun anggota yang menggunakan senjata api, jangan sampai disalahgunakan dengan menjual amunisi. Namun, untuk dari mana amunisi hasil sitaan ini berasal, masih kami selidiki dan belum diketahui dari mana asalnya,” terang Tonny.
Saat ini, kata Tonny, anggotanya masih menyelidiki siapa yang akan menerima barang ilegal ini di Kota Wamena untuk di suplai ke Kabupaten Nduga.
"Kami akan lakukan koordinasi dengan semua satuan TNI dan Polri termasuk intelijen untuk mencari dan menangkap pelakunya. Di samping itu, kami juga akan meminta seluruh petugas keamanan di bandara untuk waspada masuknya barang-barang ilegal ke wilayah pegunungan tengah Papua," ujar dia.
Adapun rincian barang illegal yang ditemukan di Cargo Bandara Wamena yakni, 32 butir amunisi kaliber 3,8 jenis revolfer, 3 butir amunisi kal SS1 V2, 1 butir amunisi 7,62 jenis AK-47, 44 butir amunisi kal 5,56 jenis SS1, 1 buah magasin V5.
Selain itu, terdapat pula 7 paket ganja yang beratnya kurang lebih 1.000 gram.
Sebelumnya, foto terkait amunisi yang dimiliki Egianus Kogoya dengan kondisi baru beredar luas di media sosial.
Diwartakan Antara News, Kependam XVII Cendrawasih Kol Inf M. Aidi menduga amunisi yang dimiliki KKB pimpinan Egianus Kogoya berasal dari hasil rampasan saat menyerang pos aparat keamanan di beberapa lokasi.
"Namun belum dapat dipastikan sumber amunisi yang dimiliki KKB yang beroperasi di wilayah Kabupaten Nduga," ujar Aidi, Selasa (23/7/2019), terkait beredarnya foto Egianus Kogoya yang dikelilingi amunisi.
Selain rampasan di pos-pos aparat keamanan, kata Aidi, amunisi yang dimiliki KKB bisa saja dipasok dari berbagai pihak yang mendukung KKB.
Terlebih, Kabupaten Nduga merupakan daerah terbuka karena selain dapat dijangkau lewat darat dari Wamena juga dapat melalui Timika-Asmat-Kenyam. (*)