Sementara, untuk influencer yang memilih secara khusus di ranah media sosial tertentu saja, Hening menyebut, kemungkinan karena mereka ingin memiliki ciri khas dan branding yang berbeda dari yang lain.
Tujuannya adalah agar mudah diingat masyarakat.
Sementara itu, meanggapi fenomena yang dialami Atta Halilintar di Twitter, Hening mengatakan Atta sebenarnya lebih nyaman di kanal Youtube.
Sebab disana ia biasa memuat konten hiburan dan berpenghasilan lebih banyak di kanal tersebut.
Meski begitu, kemuculan #atta menunjukkan bahwa YouTuber ini ingin kembali merambah ke Twitter.
Sayangnya, sejumlah pengguna twitter justru ramai-ramai memblokir akun milik Atta.
Fenomena ini juga ditelaah oleh Hening dari kacamata psikologi.