Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Polisi Sampai Menangis Saat Menggendongnya, Bayi 14 Bulan di Jember yang 3 Hari Tiga Malam Peluk Jenazah Ayahnya di Rumah, Ditinggal Ibunya Jadi TKW di Taiwan

Nicolaus - Kamis, 15 Agustus 2019 | 17:05
Tentara mengevakuasi bayi yang menunggui jenazah ayahnya selama tiga hati tiha malam.
TribunJatim dan Instagram Yuni Rusmini

Tentara mengevakuasi bayi yang menunggui jenazah ayahnya selama tiga hati tiha malam.

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Seorang bayi di Jember Jawa Timur bernasib tragis usai tinggal bersama ayahnya sendirian di rumah.

Pasalnya, bayi yang masih berumur 14 bulan itu selama tiga hari tiga malam menunggui jasad ayahnya sendirian.

Bayi itu bernama Siti Annisa Syafira berhasil diketahui keberadaannya karena tangisnya terdengar dari dalam rumah.

Baca Juga: Nasib Naas Supir Truk Pengangkut Hewan Kurban, Jadi Tersangka Usai Sebabkan Anggota Polisi Kecelakaan, Tak Jadi Rayakan Idul Adha Bersama Anak Tercinta

Melansir dari TribunJabar.com (15/8/2019), peristiwa ini terjadi di Desa Desa Kaliwining, Rambipuji, Jember.

Warga menemukannya pada Rabu (14/8/2019) setelah pukul 14.00.

Ketika tangisannya terdengar warga sekitar, rumah bayi itu pun didobrak bersama dengan polisi yang sudah datang karena mendapat laporan.

Baca Juga: Fakta Unik Sejarah Sang Saka Merah Putih, Buah Tangan Fatmawati dari Perwira Jepang Hingga Bercerita Soal Sprei dan Tenda Warung Soto Seharga Rp 500 Sen

Sang bayi ditemukan dalam keadaan telentang di lengan kiri jasad Fauzi.

Namun, bayi itu sudah tak menangis lagi ketika warga dan polisi berhasil masuk ke dalam.

Bayi itu diketahui tinggal bersama dengan sang ayah di rumah itu.

Sementara ibunya yang bernama Sulastri berada di Taiwan, bekerja sebagai TKW.

Baca Juga: Kisah Viral Fernanda Colombo, Wanita Eks Kiper Timnas Brasil yang Berwajah Kelewat Cantik Sampai Ditawar Agensi untuk Ganti Profesi dari Atlet ke Wanita Penghibur, Dibikin Tergiur dengan Disodori Rp 28 Juta Sekali Tampil

Bayi di Jember tunggui jasad Ayah, ibunya jauh di Taiwan.
Kolase Tribun Jabar (Tribun Jatim)

Bayi di Jember tunggui jasad Ayah, ibunya jauh di Taiwan.

Sulastri pun kaget ketika mendapatkan kabar soal kematian suaminya dan kondisi sang anak.

Termasuk kabar anaknya yang 3 hari 3 malam menunggui jasad suaminya.

Kabar itu ia dapatkan dari polisi melalui telepon.

Baca Juga: Viral, Kisah Heroik Sepasang Kakek dan Nenek Tua Buat Kocar-kacir Kelompok Perampok Bersenjata yang Menodong Mereka, Hanya Gunakan Sandal dan Kursi

Melansir dari TribunJember pada saat peristiwa itu, kakak Sulastri, Setiyanti langsung menelepon suaminya, Heri Purnomo, pada Kamis (15/8/2019) pukul 02.00 dini hari.

Melalui sang kakak, ibu bayi itu pun meminta Heri Purnomo menyampaikan pesan kepada Setiyanti.

Ia meminta agar Setiyanti menjemput bayi kecilnya dan memberi kabar bahwa suaminya sudah meninggal.

"bojoku mati, tolong jagaen anakku (suamiku meninggal, tolong jaga anakku)," begitu pesan Sulastri, ibu si bayi.

Baca Juga: Buka Suara Soal Kematian Briptu Heidar, Ibu Almarhum Bertanya-tanya Kenapa Anaknya Tewas, Sementara Alfonso Lolos: Polri Jangan Hanya Cari Pelaku, Rekan Anak Saya Harus Diperiksa

Tentara mengevakuasi bayi yang menunggui jenazah ayahnya selama tiga hati tiha malam.
Instagram Yuni Rusmini

Tentara mengevakuasi bayi yang menunggui jenazah ayahnya selama tiga hati tiha malam.

Akhirnya, pukul 05.00 pagi Setiyanti pun bergegas ke alamat yang diberikan adiknya.

Setiyanti bersama suaminya langsung ke kantor polisi, kemudian ke rumah adik iparnya kini sudah meninggal dunia di Jember.

Akhirnya bayi kecil itu dibawa budenya ke Banyuwangi.

Baca Juga: Kisah Aldi Haryopratomo, CEO yang Sering Nyambi Jadi driver Gojek, Bebas Bekerja Tanpa Ada yang Tahu

Selama tiga hari tiga malam menunggui jasad ayahnya, kondisi bayi perempuan itu sangat memilukan.

Ia terlihat lemas pasalnya diduga tidak makan dan tidak minum selama tiga hari.

Ketika dievakuasi dari rumahnya, bayi perempuan itu sempat digendong oleh pihak kepolisian.

Tetangga Fauzi yang bernama Uma Kulsum itu mengatakan petugas polisi sempat menangis.

Baca Juga: Kerap Tampilkan Drama Cedera di Lapangan Saat Lawan Indonesia, Instagram Kiper Timnas Laos Diserbu Netizen Indonesia dengan Komentar Kejam, Sempat Jadi Trending Topik Twitter

Ketika menggendong si bayi, polisi tersebut meneteskan air mata karena kondisi bayi yang begitu memprihatinkan.

Untungnya, bayi Sulastri itu masih bisa diselamatkan walaupun tidak makan dan minum selama sekitar tiga hari.

Penemuan bayi perempuan tersebut diunggah oleh akun Instagram @yuni_rusmini pada Kamis (15/8/2019).

Baca Juga: Mas Yusuf Tak Malu-malu Ungkapkan Rasa Cintanya Saat Video Call, Intan Permata Asli: Aduh Sayangnya Saya Udah Ada yang Punya

Awalnya tetangga Fauzi merasa ada yang janggal karena mencium bau menyengat tak melihat sosok Fauzi dalam beberapa hari.

Kemudian, warga memutuskan untuk memeriksa rumah Fauzi pada Rabu (14/8/2019) sore.

Karena rumah tersebut dikunci, warga terpaksa mendobraknya.

Ketika diperiksa mereka mendapati ada bayi dalam kondisi lemas dan menangis.

Baca Juga: Penyesalan Hidup Terbesar Si Leher Beton, Mike Tyson Bicara Blak-blakan Dirinya Menyesal Lahir Menjadi Sosok Menyeramkan di Balik Prestasi Cemerlangnya

Tangan mungilnya memeluk jenazah sang ayah yang sudah membusuk.

Jenazah Fauzi itu berada di kamar rumahnya dengan kondisi kulit jenazah yang sudah menghitam itu menempel di pipi dan pakaian anaknya.

Polisi yang menemukan korban juga menangis melihat kondisi sang bayi yang memprihatinkan.

Baca Juga: Kecelakaan Saat Antar Pesanan, Driver Ojol Terkena Suspend karena Si Pelanggan Tak Terima Lalu Berikan Rating Rendah, Netizen Geram dan Lacak Si Pelanggan

"Memprihatinkan tadi itu waktu ditemukan, pak polisi yang menggendong sampai menangis. Karena anak ini, tiga hari tidak makan dan minum. Untung masih hidup," kata Uma Kulsum, tetangga korban.(*)

Source :Instagram TribunJabar.com TribunJember.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x