Bahkan anak-anak didiknya mau lakukan semuanya sebab mereka mulai paham pendidikan itu merupakan pedoman menuju kehidupan lebih layak.
Ia pun juga mendatangi orang tua murid bersama guru-guru lain demi pendidikan anak-anaknya.
"Cukup mace dan pace saja ke hutan anak dorang dengan kita belajar supaya besok besok mereka bisa beli berasa kasih pace dorang makan ka”, tulis Diana di laman tniad.mil.id.
Dan usaha Diana beserta guru-guru yang lain di SDI Kaibusene Distrik Haju, Kabupaten Mappi, Papua dapat merasakan hasil ketulusan mereka dalam mencerdaskan anak didiknya.
Sekarang semua lagu nasional mereka sudah bisa menyanyikan, bahkan bahasa Inggris ajaran dasar pun sudah bisa mereka sebutkan dan pahami maksudnya.
"Anak didik saya bermimpi suatu saat nanti seiring matahari terbit di ufuk timur ini kami yang kulitnya hitam dan rambutnya keriting bisa menjadi orang No 1. Aamiin Nak….semuanya bisa. Yang rajin belajar dan berdoa…”, tulis Diana di laman tniad.mil.id.
Sejak artikel ini diunggah oleh laman tniad.mil.id, pada (27/6/19), Diana dan kawan-kawan guru lainnya, menyiapkan perpustakan mini dengan jumlah buku 500 buah untuk dibaca setiap jam 16.00 WIT di tempat tinggal mereka.(*)
Source | : | Kompas.com,Tniad.mil.id |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar