Itulah yang membuat kami selalu membuka jalan damai untuk memulangkan warga kami yang berada di Jakarta ke Papua.
Saya juga secara pribadi sudah menelepon Presiden Jokowi dan saya berkata biarka orang-orang saya bebas, berikan kami kemerdekaan," lanjut Benny Wenda.
"Lalu bagaimana tanggapan anda, anda selama ini tinggal di London sejak 2003 jauh dari rumah, kenapa isu itu muncul lagi sekarang?" pertanyaan penutup dari Natasha.
"Saya selalu kontak dengan orang-orang saya selama 24 jam dan selama 50 tahun terakhir tak ada satu orang yang tau.
Tentara Indonesia, dan Polisi selalu mendatangi asrama mahasiswa Papua dan berkata "pulang ke rumahmu Papua Barat monyet," menurut saya itu adalah alasan selama 50 tahun terakhir adanya diskriminasi.
Itu adalah tindakan diskriminasi dan rasisme dan sekarang saatnya bagi kita untuk bersatu dan keluar merobohkan tembok diskriminasi.
Saya berpikir itu juga adalah spontanitas orang Papua untuk meminta refrendum," pungkas Benny Wenda.(*)