Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Jalan tol Cipularang yang dikenal dengan jalur maut kembali memakan korban.
Tol Cipularang sendiri memang terkenal dengan medannya yang berbahaya.
Tol Cipularang KM 91+200 yang berada di Purwakarta, Jawa Barat tersebut lagi-lagi terjadi kecelakaan yang memakan korban jiwa.
Dikutip Gridhot dari laporan wartawan Kompas TV, kecelakaan beruntun terjadi pada Senin (2/9/2019) siang sekitar pukul 12.30.
Kecelakaan itu melibatkan sebanyak 21 kendaraan dan mengakibatkan delapan orang meninggal dan belasan lainnya terluka.
Melansir dari Tribunnews.com, tol Cipularang terutama untuk arah Jakarta pada KM 100 hingga 70 memang dikenal dengan turunannya yang curam dan tajam.
Turunan yang paling tajam terlihat pada kilometer 100 hingga 90-an.
Medan yang dikenal berbahaya tersebut memang menjadi salah satu alasan penyebab kecelakaanyang beberapa kali terjadi di daerah tersebut.
Namun, ada juga cerita yang dinilai tak rasional berkembang di sekitar lokasi kejadian.
Cerita-cerita misteri pun berkembang di sekitar lokasi kejadian yang sering memakan korban kecelakaan.
Hal ini biasanya dibagikan di kalangan sejumlah pekerja proyek penahan tanah di sekitar lokasi.
Ada yang bercerita di sekitar lokasi kerap mucul sosok-sosok misterius yang kadang dikaitkan dengan kecelakaan-kecelakaan yang terjadi.
Berdasarkan sejumlah narasumber yang ditemui di sekitar lokasi kejadian, Ade (40) dan Iyan (37), meyakini sosok misterius yang ia ceritakan, tidak berkaitan dengan setiap kecelakaan yang terjadi.
"Kecelakaan selama ini mah murni human error. Jalan dari KM 100 sampai disini kan turunan panjang dan tajam, seringkali pengendara melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi," ujar Ade dan Iyan.
Ade pun mengisahkan cerita sosok misterius yang berkembang dari mulut ke mulut berdasakan pengalamannya.
"Banyak cerita aneh yang berkembang, beredar dari mulut ke mulut ada yang pernah lihat ada yang belum," ujar Ade (40) ditemui di KM 91+200 arah Bandung.
Misalnya ada cerita mistis yang berkembang soal kemunculan sosok perempuan misterius berbaju merah di sekitar lokasi kejadian.
"Katanya banyak yang sering lihat ada perempuan berpakaian merah berjalan di bahu jalan ke arah Bandung. Kadang kali nyebrang ke jalur arah Jakarta. Tapi itu saya belum lihat," katanya.
Yang pernah ia lihat, justru pria bertopi hitam berjaket coklat yang kerap berkeliaran di sekitar lokasi kejadian, berjalan dari KM 90 hingga KM 92 arah Bandung.
"Kalau itu pernah saya lihat, dua kali malah. Satu kali pernah saya cegat, saya di bawah teman saya di atas. Kami tungguin si pria berjaket coklat dan topi hitam, tapi tidak muncul lagi," kata Ade.
Kemunculan sosok-sosok misterius tersebut kerap terlihat pada malam hari.
"Kalau saya mah lihatnya sekitar di atas jam 02.00 dini hari," kata dia.
Tak hanya itu, cerita soal sosok perempuan misterius yang kerap memberhentikan sebuah bus sebagai penumpang juga kerap terdengar.
"Sopir bus suka cerita di sekitar sini suka ada penumpang perempuan naik bus, baik ke arah Jakarta maupun Bandung.
Tapi cerita mereka, tak pernah terlihat kalau sudah turun. Biasanya suka mencegat malam hari," kata Iyan (37), pekerja proyek.
Namun, memang sejumlah bus kerap berhenti di wilayah tersebut untuk menarik penumpang meski sebenarnya tidak diperbolehkan.
Pasalnya, wilayah itu dekat dengan jembatan penyeberangan dan kampung terdekat dari titik lokasi kejadian yakni Kampung Cibodas yang berjarak berada sekitar 1 km.
Kata Iyan, sopir bus itu sudah tidak takut menarik penumpang perempuan di wilayah itu, sekalipun kerap misterius.
"Karena menurut cerita mereka, kalau sudah ada si penumpang perempuan misterius itu, suka membawa keuntungan, Busnya suka jadi ramai penumpang setiap kali penumpang misterius itu," katanya.
Iyan mengaku tidak pernah melihat perempuan misterius itu naik bus.
"Kalau saya belum pernah lihat, tapi memang disini suka ada bus berhenti tarik penumpang karena kan disini dekat perkampungan," ujar dia.
Dengan cerita-cerita sosok misterius itu, Ade dan Iyan meyakini sosok itu bukan penyebab setiap kecelakaan yang terjadi.(*)