Sesampainya di rumah sakit, Sahabidun pun kaget melihat ada luka lebam di sekujur tubuh anaknya.
"Saya kaget ternyata di bagian muka memar, di belakang kepala ada memar juga, dan di kakinya," ungkap Sahab.
Sahabudin tidak menduga anaknya dianiaya.
"Kelihatannya ada yang memukul, tapi saya tidak tahu siapa orangnya," tutur Sahab.
Sementara itu keterangan lengkap dari sang ayah telah diberitakan Bangkapos.com.
Sahabudin mengatakan, lebih baik anaknya dipenjara daripada dipukul hingga akhirnya tewas.
“Dalam hati saya menyebutkan, lebih baik saya lihat Zaenal masuk penjara 10 tahun, daripada dipukul dan mati,” tutur Sahab.
Dirinya tidak sanggup membayangkan bagaimana rupa anaknya itu saat dipukuli.
"Tidak bisa saya bayangkan bagaimana rupa anak saya itu jika saat dipukul. Dipenjara saja 10 tahun tidak apa-apa," ungkap Sahab, sambil menghela napas panjang.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com,Bangkapos.com |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar