Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Warga Desa Kroyo, Kecamatan Gebang, Purworejo, Jawa Tengah baru-baru ini digegerkan dengan aksi pria misterius yang meresahkan warga.
Pasalnya pria yang masih belum teridentifikasi sosoknya ini melakukan aksi yang cenderung mengarah ke tindak asusila.
Pria misterius tersebut menyelinap masuk ke rumah warga dan mencari sasaran seorang perempuan.
Ia akan melakukan tindaka meraba hingga mencium perempuan sasarannya.
Melansir dari TribunJogja.com Kamis (19/9/2019), aksi teror ini dibenarkan oleh Supriyanto Kepala Desa Kroyo.
Aksi pria misterius ini ternyata sudah berlangsung sejak tahun 2018 silam.
Belasan perempuan Desa Kroyo telah menjadi korban tindak asusila pria misterius tersebut.
Supriyanto juga menjelaskan bahwa kejadian itu berlangsung secara acak.
"Sejak tahun 2018 kejadian ini sudah terjadi dan dalam kurun waktu 4 bulan terakhir terdapat 2 kejadian,"
"Menurut laporan warga, korban kebanyakan perempuan dengan usia lulus SMA dan Ibu-ibu," ungkapnya.
Suprayitno juga menambahkan bahwa ada laporan warga yang merasa sampai diciumi oleh lelaki ini.
"Ada satu warga yang merasa diciumi, namun posisinya dia sedang tidur dengan adiknya, Entah itu dicium pelaku atau hanya adiknya, tapi dia menyadari Kalau ada orang di dalam dan diteriaki terus kabur," jelasnya.
Ia juga menerangkan kronologi sesuai laporan warga yang merasa resah dan mengadu kepadanya.
"Jika dari cerita warga, pelaku masuk dan mematikan lampu kamar yang ada. Tapi kebanyakan aksinya gagal,"
"Terakhir kemarin dia mau memanjat tembok, dan ketahuan lalu kabur," jelasnya.
"Yang tersisa hanya jejak kaki di tembok dan sudah saya ambil gambarnya," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua BPD Desa Kroyo, Supangkat menyampaikan aksi yang dilakukan pria misterius tersebut hanya menimpa di dua RW.
"Aksi yang dilancarkan pelaku selama ini memang acak. Namun hanya di dua RW," ujarnya.
Berdasarkan kesaksian warga sekitar, Eko Susilo dan istrinya Maesaroh, penjual bakso di tepi jalan Desa Kroyo juga membenarkan isu tersebut.
"Dibeberapa lokasi memang ada beberapa rumah yang disambangi orang tak dikenal. Di utara situ ada 3 rumah, kebetulan memiliki anak gadis semua dan ada juga yang ibu-ibu, tapi kalo sampai menjamah itu masih belum tahu," ujar Eko saat dimintai keterangan Rabu (18/9/2019).
Eko menambahkan aksi itu biasanya dilancarkan saat menjelang Shalat Subuh.
"Kebanyakan kejadian itu saat menjelang Shalat Subuh, jadi ketika orangtuanya mau ke Masjid, kejadian itu berlangsung," ujarnya.
Maesaroh juga menambahkan bahwa adanya kejadian ini menjadikan dirinya merasa resah.
"Ya sebenarnya takut dengan adanya kejadian seperti ini, soalnya setiap jam 3 pagi sudah di tinggal ke pasar," tuturnya.
Aksi pelaku yang mencoba masuk ke rumah beberapa warga desa Kroyo disebut membingungkan.
Seorang perangkat desa Kroyo, Nunik Kurniasih mengatakan, pelaku beraksi di rumah beberapa warga di RW 1 dan RW 3.
"Rumah saya juga dicoba dimasuki. Tapi pas itu ada suami di rumah. Namun waktu itu suami sudah merasa ada orang di luar rumah. Pas listrik dimatikan, lampu di rumah ada yang tidak ikut mati karena pake batre. Suami lihat orangnya pake sarung untuk penutup kepala, pake celana pendek, gak pakai sandal. Tapi ya bingung, mau teriak maling kok gak ada yang diambil. Waktu dia gak bisa buka pintu, orangnya lalu pergi," ujarnya ketika ditemui media, Kamis (19/9/2019) di kawasan balai desa Kroyo.
Peristiwa itu terjadi sekitar bulan puasa tahun ini.
Ia pun masih bersyukur, sebab lampu darurat rumahnya masih menyala saat listrik rumahnya coba dipadamkan oleh pelaku.
"Kalau misal orang lagi tidur, lalu mati lampu dan gelap kan bikin takut. Nah, mungkin ada korban yang ketakutan dari situ, padahal pelaku belum masuk. Baru matiin listrik aja," ungkap perempuan yang menjabat kaur keuangan ini.
Menurutnya, kejadian ini lebih pada upaya percobaan masuk rumah tanpa izin.
"Jadi saya harap, bisa diluruskan bahwa bukan sampai masuk kamar dan megang gitu. Mungkin saja ada pelaku yang berhasil masuk, tapi berhasil diketahui pemilik rumah. Karena takut pemilik rumah berteriak," katanya.
Terkait adanya warga yang melapor ke polisi, hal tersebut disebutnya supaya warga lain waspada.
"Jadi tidak seperti yang berkembang selama ini," katanya.
Polsek Gebang, Purworejo usai mendapat laporan, meminta supaya warga tidak resah.
Kapolsek Gebang, AKP Suprihadi mengatakan, pihaknya telah menerjunkan anggota untuk menyelidiki kasus ini.
"Ada 11 orang yang telah kami klarifikasi. Betul ada orang yang mencoba masuk ke rumah warga tanpa izin. Sebagian karena pintu tidak dikunci. Ada pula yang merasa pelaku menyentuh tubuhnya. Namun laporan resmi kalau sampai ada yang meraba, belum ada. Fakta yang konkret belum bisa kami sampaikan," katanya kepada awak media di Balai Desa Kroyo, Kamis (19/9/2019).
Suprihadi berharap warga tidak perlu takut ataupun terhambat aktivitasnya. Pihaknya akan terus melakukan penyelidikan.
"Kami imbau warga tidak usah takut. Silakan beraktivitas seperti biasa. Kami juga mengimbau agar. Aktivitas ronda diaktifkan kembali. Kepemudaan diharapkan yang mempelopori," ucapnya.
Suprihadi mengungkapkan, pihaknya terus berupaya mengumpulkan data dari berbagai sumber informasi.
"Kami olah untuk mengungkap kasus ini. Kemudian, diantisipasi agar peristiwa semacam ini tidak terulang lagi," pungkasnya.(*)