Ia mengaku bernama Chanee ini berasal dari eropa dan sudah tinggal selama 17 tahun di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Namun sudah tiga tahun belakangan ia menjadi Warga Negara Indoneisa.
"Saya sangat bangga menjadi warga negara Indonesia tiga tahun yang lalu. Karena saya mencintai Indoneisa. Tetapi Bapak Presiden, izinkan saya untuk menyampaikan hari ini kemarahan saya."
"Saya marah tidak hanya karena anak saya kena ISPA seperti anak lain. Saya marah tidak hanya karena ribuan orang sesak nafas sambil menangis sambil berdoa dapat melihat matahari lagi. Saya marah tidak hanya karena hutan dan alam Kalimantan dihancurkan," buka Chanee dalam video.
"Bapak presiden saya marah karena penderitaan ini dibuat hanya untuk industri kelapa sawit. Keputusan pemerintah sebelumnya dan sekarang dengan sengaja menimbulkan masalah ini setiap tahun, dan diperparah tahun ini dengan El Nino."
"Di dala kota Maja Palangkaraya saja, dari awal bulan Juli tahun ini, saya sudah ilustrasikan dari udara puluhan kebakaran lahan demi ekspansi perkebunan kelapa sawit."
"Pada saat asap belum menjadi berita, semua titik api bisa dipadamkan. Tetapi itu tidak terjadi. Helikopter pemadam api datang dua bulan kemudian, petugas di lapangan sekuat mereka tidak bisa berbuat banyak saat api sudah menjadi besar di lahan gambut," tambahnya.
Pria tersebut juga menjelaskan bahwa kolusi dan korupsi masih merajalela di daerahnya demi ekspasi perkebunan kelapa sawit.
Melihat dari komentar netizen, diduga pria ini adalah salah satu aktivis penyelamat lingkungan di Kalimantan Tengah.