Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati
GridHot.ID - Mendiang Olga Syahputra sempat menjadi perbincangan saat jalani pengobatan tradisional Umi Zubaedah.
Kala itu, Olga Syahputra tak segan membagikan terapi yang dijalankannya bersama Umi Zubaedah yang menggunakan perantara telur yang dirajah.
Hal ini seperti dikutip GridHot.ID dari tayangan Silet 30 Oktober 2013.
Ditemani Chand Kelvin, mendiang Olga Syahputra menjalani pengobatan bersama mendiang Umi Zubaedah.
Kini, bertahun-tahun pasca kematian pelawak fenomenal yang tak segan menjalani pengobatan tradisional itu, publik dihebohkan dengan kemunculan Ningsih Tinampi.
Ningsih Tinampi dikenal sebagai ahli pengobatan tradisional, yang dapat menyembuhkan 'penyakit' yang berhubungan dengan hal-hal supranatural.
Ningsih Tinampi mampu mengobati pasien yang disebut terkena santet, kerasukan, gangguan makhluk halus, hingga pasien yang terkena guna-guna.
Ningsih Tinampi juga membuka praktik pengobatan di rumahnya di Dusun Lebaksari, Karang Kepuh, Karang Jati, Kecamatan Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur.
Berbeda dari ahli supranatural lainnya, Ningsih mengikuti perkembangan dunia digital untuk pengobatan yang dilakuan.
Pasalnya, Ningsih memperlihatkan cara pengobatan kepada para pasiennya melalui video yang diunggah di kanal YouTube miliknya.
Meski dirinya membuka praktek pengobatan supranatural, siapa sangka Ningsih tak segan membagi rahasia pengobatannya pada masyarakat umum.
Bahkan, baru-baru ini, Ningsih membagikan video bagaimana ia mengobati pasien yang mengidap kanker getah bening seperti yang diderita mendiang Olga Syahputra.
Uniknya, Ningsih Tinampi punya cara berbeda dengan mendiang Umi Zubaedah dalam menyembuhkan pasiennya.
Hal ini seperti dikutip GridHot.ID dari tayangan channel YouTube pribadinya yang diunggah pada 19 September 2019.
Saat itu, Ningsih Tinampi tengah mengobati seorang pasien yang menderita kanker getah bening.
Sebelum melakukan terapi pada pasien tersebut, Ningsih membuat pengumuman untuk semua orang yang ada di ruangan.
Ningsih menyebut bahwa buah Pare yang biasanya dibaikan ternyata bisa menjadi penangkal santet dan mengobati berbagai macam penyakit, termasuk kanker.
Ia kemudian mulai memulai melakukan pengobatan langsung pada pasien-pasiennya.
"Banyak nanah, lego? enak? gimana jawabane bro? masalahnya, ini banyak nanah," ujar Ningsih Tinampi sambil terus menekan-nekan tubuh si pasien pengidap kanker getah bening.
Dengan tangannya sendiri, dibantu alat penekan, Ningsih mengurut-urut dan menekan sejumlah bagian tubuh pasiannya, terutama dada dan perut.
"Nah, itu kanker, kanker opo? kanker getah bening.
Kanker getah bening itu, kalau yang aku lihat adalah memang semuanya ghaib ya bagi aku ya.
Kanker getah bening itu, di bawahnya kulit. Termasuk daging.
Itu banyak sekali sampai daginge ngecembung cairan, cairan keruh kotor banget.
Ya itu, harus dikeluarkan, nanti ini wes nyaman. Ini daging, daging itu isine cairan iku," jelas Ningsih pada pasien dan keluarganya.
"Wes, terus ini sampean rasakan lagi, sampean leukemia kan menyerap darah, ya?.
Kalau di kedokteran kan darah putih memakan darah merah gitu ya?.
Tapi kalau di aku, bukan, beda. Kalau di aku memang darah putih itu diserap salah satu lintah.
Buanyak lintah di badannya sampean. Ini sebelah-sebelahnya tak kasih kolam darah. Lintah itu akan pindah ke darah itu.
Sampean rasakan, sampaian tenang, santai, sampean rasakan! Di badane sampean ada jalan, kleler, kleler...
Nanti Insyaallah berkurang. Iya ghaib, semua ghaib...," ujar Ningsih Tinampi.
(*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar