"Mira sempat risih karena saya suruh berganti kaus minim dan hotpant. Begitu juga saya yang memutuskan mengenakan daster dan melepas hijab. Tapi it's ok, inilah tugas yang harus kita emban," jelas Rochana.
Kedua polwan itu pokoknya didandani ala kekinian, mengenakan rambut palsu, topi dan kaus ketat.
"Saya juga minta Mira memakai topi. Kaus, hotpant serta topi itu milik anak saya.
Kalau saya yang berdandan seperti anak muda kan lucu. saya pakai daster saja," ungkap Rochana sambil tertawa.
Kelar berdandan, keduanya langsung bergegas ke medan operasi.
Dengan sedikit bujuk rayu manja, Rochana dan Mira memelas kepada seorang PSK yang ada di dalam warung kopi agar ditemukan dengan muncikari.
Tak berselang lama muncikari keluar yang ternyata seorang biduan dangdut bernama Woro Wiranti (34).
"Saya kaget bukan kepalang begitu bosnya keluar. Ternyata ia biduan dangdut yang sering ketemu di panggung saat saya berjaga mengamankan. Kami pernah saling menyapa dan bertatap muka. Saat itu saya hanya berdoa semoga penyamaran lancar. Alhamdulillah ia tak mengenali saya," kata Rochana yang masuk Secaba Polwan 1987 itu.
Usai ngobrol ngalor ngidul, Mira dan Rochana diterima bekerja sebagai pemandu karaoke dengan syarat harus berpenampilan aduhai untuk mengundang syahwat lelaki.
Keduanya juga diharuskan bekerja dari jam 9 pagi sampai Maghrib.
Komentar