Belum lepas pikirannya dari bom tersebut, Tim Densus 88 menunjukkan dua lembar kertas bertuliskan kalimat tauhid berbentuk seperti bendera ISIS.
Sementara, kertas lainnya merupakan surat yang dialamatkan "Kepada orang-orang kafir dan murtad".
Tim Densus 88 menemukan sebuah bom aktif berjenis TATP berdaya ledak tinggi di kediaman terduga teroris.
Bom tersebut kemudian diledakkan di sebuah lahan kosong tak jauh dari lokasi penangkapan.
Belakangan diketahui bahwa surat itu adalah surat pamitan yang ditulis MA.
Dalam surat itu dituliskan bahwa MA akan segera melakukan pengeboman.
"Berdasarkan tulisan tangan di surat yang kami temukan, dia akan meledakkan bom di kantor kepolisian," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto yang mendampingi tim Densus 88.
Kini MA ditangkap setelah polisi mengebangkan tujuh terduga teroris lain yang ditangkap di Bekasi.(*)