GridHot.ID -Gerakan 30 September (G30S) merupakan sejarah kelam bangsa Indonesia.
Akibat peristiwa G30S, tekanan masyarakat juga dirasakan Sugiarto, putra ketiga Brigadir Jenderal Supardjo, salah satu petinggi militer yang terlibat Dewan Revolusi.
Ejekan dan cemoohan sempat jadi makanan sehari-hari selama kurang lebih setahun.
Satu bekas luka di punggung juga menjadi kenang-kenangan masa sulit itu.
Luka tersebut didapat saat ia melindungi adiknya dari tombak waktu terjadi amuk massa.
"Ah, tapi saya enggak mau cengeng cuma gara-gara itu," kata Sugiarto yang enggan bercerita lebih lanjut.
Sikap tidak ingin meratapi nasib itulah yang selalu dibawa Sugiarto hingga kini.
Bahkan ketika kesulitan demi kesulitan terus menimpa keluarganya, sebagai anak yang sudah beranjak dewasa ia berusaha bertahan.
Semua karena ibunya, Triswati, yang selalu bersikap tabah menghadapi kenyataan ini.