Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID -Tanah Air baru saja mendapatkan kabar duka.
Pebalap muda asal Indonesia, Afridza Munandar dikabarkan meninggal dunia.
Setelah menuai prestasi gemilang sebagai pembalap muda, Afridza Munandar rupanya harus berpulang di usia yang begitu muda.
Afridza dilaporkan meninggal saat sedang balapan di kejuaraan Asia Talent Cup 2019 di Sirkuit Sepang (2/11/2019).
Mulanya semua berjalan lancar, Afridza Munandar yang mengendarai motor dengan urutan nomor 4 pun dapat memulai start dengan mulus.
Afridza Munandar pun mengalami insiden di tikungan 10 Sirkuit Sepang, Malaysia.
Hal yang tak diharapkan terjadi justru saat balapan baru berjalan satu putaran.
Melansir Tribun Jabar, saat melintasi tikungan ke-10, tiba-tiba saja Afridza Munandar mengalami tubrukan dengan seorang pembalap asal Jepang, Shinji Ogu.
Padahal saat itu, Afridza Munandar berhasil berada di urutan ke 6.
Afridza Munandar yang mengalami tubrukan, terjatuh dari kuda besinya dan terseret cukup jauh.
Sontak saja hal itu membuat banyak orang panik dan khawatir akan kondisinya.
Akibatnya bendera merah dikibarkan, dan Afridza Munandar langsung mendapatkan pertolongan atau tindakan medis di tempat kejadian.
Lantaran membutuhkan tindakan yang lebih intensif, Afridza Munandar langsung dilarikan ke rumah sakit Kuala Lumpur Hospital dengan helikopter.
Namun takdir Tuhan mengatakan hal lain, pembalap asal Bogor itu menghembuskan napas terakhirnya meski pihak rumah sakit telah melakukan yang terbaik.
Kabar meninggalnya salah satu pebalap muda terbaik yang dimiliki Indonesia itu pun langsung menjadi trending topic di Twitter.
Banyak netizen menuliskan kabar duka dan belasungkawa untuk sang putra bangsa.
Tak cuma netizen Indonesia, bahkan pebalap kelas dunia seperti Marc Marques, Fabio Quartararo, dan Andea Lannone turut berbelasungkawa untuk Afridza Munandar.
Kematian Afridza Munandar tak hanya menjadi duka mendalam bagi dunia balap Indonesia, tetapi juga pihak keluarga.
Sang ibu, Ersa Maya Sriwenda (44) yang menyaksikan langsung detik-detik kematian anaknya dari layar kaca pun hanya bisa menangis histeris.
Melansir dari Tribun Jabar, sejak dari Minggu sore (3/11/2019) Ersa masih dalam kondisi yang berduka dan syok atas kejadian nahas yang menimpa putranya.
Dilansir Gridhot.ID dari akun Instagram pribadinya, @afridzasyach, dua minggu sebelum kematiannya, pembalap muda ini rupanya sempat membagi isi hati dan pikirannya melalui postingan di media sosial miliknya.
Sebelum melangkah ke ajang balap Asia Talent Cup 2019 pada Sabtu (2/11/2019), Afridza Munandar sempat meminta doa dan dukungan penggemar pada race terakhirnya di Malaysia.
Tak hanya meminta dukungan dan doa, Afridza Munandar juga sempat mengungkapkan kekhawatirannya pada race yang ia jalani.
Pasalnya, untuk bertahan dan maju ke posisi top group, Afridza Munandar selalu menghadapi kesulitan.
Kesulitan tersebut disebabkan oleh persaingan ketat antara dirinya dan seorang pembalap asal Jepang di lintasan balap.
Laju Afridza Munandar untuk maju ke top group pun selalu diganggu oleh pembalap asal Jepang yang tak disebut namanya ini.
Alhasil, Afridza Munandar pun tertinggal oleh top group.
"Di race 1 saya berhasil finish di Posisi ke 2, tapi di race ke 2 saya mendapatkan masalah. Saya tidak melakukan start dengan baik dengan itu saya berada di posisi ke 8 saya mencoba untuk maju ke top group.
Tetapi ketika saya sudah mendekat dengan top group satu pembalap jepang selalu mengganggu laju saya dan saya pun tertinggal oleh top group," tulis Afridza Munandar seperti yang dikutip Gridhot.ID dari postingannya pada 20 Oktober 2019 lalu.
Kendati demikian, Afridza Munandar berusaha legowo dengan apa yang selama ini telah ia usahakan.
Baginya yang terpenting adalah semua perjuangannya ini dapat mengharumkan nama bangsa.
Berdasarkan unggahannya, Afridzal Munandar termasuk pembalap yang penuh motivasi dan prestasi.
Prestasi Afridza Munandar di dunia balap pun begitu mentereng.
Dari tiga race yang telah ia lakukan sebelumnya, Afridza sudah berhasil mengumpulkan 142 poin.
Dalam klasifikasi klasemen, dia juga menempati posisi ketiga.
Sepanjang kompetisi berjalan, Afridza sudah meraih dua kemenangan, dua kali finis di urutan kedua, dan dua kali finis di urutan ketiga.
Namun takdir kehidupan mengatakan hal yang lain.
Kendati gelar juara telah di depan mata, Afridza Munandar harus berpulang di tengah perjuangannya.
Baca Juga: Lehernya Bolong Gara-gara Rokok, Pria Ini Jadi Viral di Media Sosial, Dokter Jelaskan Penyebabnya
Mengutip Kompas.com, Senin (4/11/2019) kini jenazah Afridza Munandar telah dikirimkan oleh pihak KBRI Kuala Lumpur ke Indonesia pada Minggu (3/11/2019).
Kami sudah melihat jenazah bersama rekan almarhum. Menurut kepolisian Malaysia besok pagi pukul 08.30 akan dilaksanakan post mortem terhadap jenazah setelah itu dikirim ke Indonesia untuk dimakamkan.
Saya sudah menyampaikan prosedurnya dan informasi kasket-kasket (peti jenazah) untuk pengiriman jenazah," ungkap Kepala Satgas Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur, Yusron B Ambary.
(*)
Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul "2 Minggu Sebelum Tewas Kecelakaan di Sirkuit Balap, Afridza Munandar Sempat Ngaku Lajunya di Lintasan Selalu Diganggu Pembalap Jepang"