Rudi sendiri mengaku kalau dirinya menahan anaknya sendiri agar tak lari dan harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.
"Memang tak saya kasih lari mereka. Harus kalian tanggung jawab karena walaupun lari kalian pasti akan dicari lagi,"
"Waktu saya bilang gitu (Aris dan Fadli) diam saja," katanya.
Namun ternyata anak keduanya bisa melarikan diri sehingga dari ketiga anaknya yang terlibat hanya dua yang bisa tertangkap.
Rudi ternyata megenal pelaku yang melakukan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan saat dirinya melihat di TV.
"Saya tahu lah orangnya. Kenal di jalan lah saya. Sering ke sini dia, sekitar tiga bulanan terakhir lah. Dia datangnya siang. Dia dibawa kemungkinan karena satu pengajian lah," katanya.
Anak keduanya, Andri (25) sempat pulang untuk mengambil baju namun setelah itu pergi lagi dan hingga kini tak kembali.
"Rencananya mau saya bilangin. Tapi tak lama dia pigi keluar. Habis itu tak pulang-pulang. Kalau si abang masih di kolam. Kawannya pun datang kemungkinan mau ngajak lari karena dia lari juga," katanya.
Source | : | Kompas.com,Tribun Medan |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar