Gridhot.ID - Abraham Lunggana atau yang lebih dikenal dengan sebutan Haji Lulung kembali mengucapkan fakta kontroversial.
Dirinya secara blak-blakan mengungkap kasus yang seharusnya bisa menjerat Basuki Tjahaja Purnama semasa menjadi gubernur.
Dirinya kemudian juga mengungkapkan sisi negatif Ahok selama menjadi gubernur hingga baginya tak layak jika diangkat menjadi Komisaris Utama Pertamina.
Penegasan tersebut disampaikan Haji Lulung saat dirinya menjadi Narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One, Rabu (27/11/2019).
Haji Lulung pun mengungkapkan bahwa dirinya pernah di kriminalisasi.
"Ini tidak bisa dilupakan harus ada catatan sejarah, karena ini menyangkut kerugian Negara," tegas Lulung.
Anggota DPR RI Abraham Lunggana atau disapa Haji Lulung tak yakin Ahok akan berhasil membasmi mafia migas.Anggota DPR RI Abraham Lunggana atau disapa Haji Lulung tak yakin Ahok akan berhasil membasmi mafia migas. (Youtube ILC TV One)Haji Lulung menjelasakan, pada pembahasan anggaran tahun 2014 terjadi persoalan soal UPS, tanah di Cengkareng dan sebagian tanah rumah sakit yayasan sumber waras.
"Waktu itu sangat kontroversi, karena pembahasan yang kita bahas bersama Gubernur dianulir. Kemudian Gubernur menggunakan pembahasan dia sendiri sehingga disampaikan ke Kemendagri," ujar Politisi PAN ini.
Dia menerangkan, pada tanggal 8 sampai 10 dan 13 Agustus 2014, terjadi rapat paripurna tentang kesepakatan perubahan anggaran dasar.
"Nomenklatur yang ditandatangani kami para pimpinan dan Pak Jokowi saat itu adalah membeli rumah sakit khusus kanker dan jantung, cuma kita tak bisa menemukan fakta hukumnya," jelasnya.
Lulung yang terbata-bata menjelasakan menyebut, soal email dari pemerintah pusat terkait pembelian tanah rumah sakit kanker dan jantung yang hanya ditetapkan menjadi sebagian tanah.
"Pembelian sudah tutup bank terjadi tanggal 31, itu menjadi catatan.
Lantas, Haji Lulung menceritakan, bahwa dirinya pernah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 9 kali dan 15 kali di Bareskrim Polri, tapi tidak diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK).
"Kenapa KPK kagak berani periksa saya, karena saya adalah saksi kunci yang sekaligus teraniaya waktu itu" jelasnya.
Haji Lulung kemudian menambahkan soal tindakan Ahok yang tidak setuju hasil audit dari BPK soal permasalahan hukum tanah sumber waras.
"Ada tokoh yang mengatakan BPK ngaco, dan semuanya diam. Tidak ada yang membela dan hanya saya membela," jelasnya.
Kemudian Haji Lulung menutup pembahasan seputar ahok dengan hasil pemeriksaan KPK.
"KPK sempat rusuh 2-3 Bulan akhirnya dipanggil Ahok, hasilnya KPK menyebut pada jam 01.00 WITA, dinyatakan memang tidak ada kerugian Negara, tetapi Basuki Tjahaja Purnama tidak ada niat jahat, keren kan?
Sebelumnya Haji Lulung mengatakan terpilihnya Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina menimbulkan kontroversi.
"Kenapa? karena saya bilang ini yang tendensius siapa sih? ini kontroversi tak bisa dipungkiri Pak Marwan dan adalagi masyarakat luas (menentang Ahok jadi Komisaris Utama Pertamina re)," jelas Haji Lulung.
"Saya sudah khawatir kalau Ahok dijadikan komut itu pasti kontroversi, bukan artinya saya menolak beliau dan tidak mendukung beliau," imbuhnya.
Menurut Haji Lulung, kontroversi itu juga timbul dari Ahok yang dinilainya tak memiliki skill sebagai Komisaris Utama Pertamina.
"Tapi fakta dan kenyataannya, Ahok punya skill enggak sih? enggak punya skill tentang itu," kata Haji Lulung.
Haji Lulung kemudian membeberkan sisi negatif Ahok saat menjabat sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta.
Ia mengatakan saat menjabat sebagai Gubernur, dari tahun 2014 hingga 2017 Laporan Hasil Keuangan (LHP) DKI Jakarta yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bermasalah.
"Menjadi gubernur saja tahun 2014, 2015, 2016, dan 2017 semua LHP BPK itu WDP (wajar dengan pengeculian) terakhir malah disclaimer," tutur Haji Lulung.
"Nah ini juga menjadi catatan tidak boleh tidak," imbuhnya.
Tak cuma itu Haji Lulung juga khawatir Ahok akan membuat keributan saat menjadi Komisaris Utama Pertamina, mengingat rekam jejaknya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Ia kemudian membahas soal perkataan kasar Ahok kepada DPRD dan masyarakat beberapa tahun silam.
"Oke kita sepakat meninggalkan semua masalah hukum, tapi apakah kita bisa mempertimbangan rekam jejak Ahok, sama-sama menjamin Ahok tidak buat gaduh lagi?" kata Haji Lulung.
"Nah ini persoalannya, hari ini jadi komut besok dia bilang 'DPR RI maling', ini terjadi 'DPRD maling'," ucap Haji Lulung.
"Ibu yang menanyakan soal BPJS, 'ibu maling catat nih namanya'," imbuhnya meniru Ahok.
Ia lantas mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut mengawal Ahok di Pertamina.
"Dan persoalan ini harus dievaluasi," ujar Haji Lulung.
"Kita kawal, bukan berarti saya mendukung," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Haji Lulung Sebut Dirinya Saksi Kunci Kasus Ahok: Kenapa KPK Tak Berani Periksa Saya?
(*)