Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Terbata-bata Ungkap Kesalahan Ahok Saat Jadi Gubernur, Haji Lulung Sebut Basuki Tjahaja Purnama Tak Punya Keahlian untuk Jadi Komisaris Utama Pertamina

None - Jumat, 29 November 2019 | 19:25
Abraham Lunggana atau Lulung di DPRD DKI, Jumat (22/6/2018)
KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR

Abraham Lunggana atau Lulung di DPRD DKI, Jumat (22/6/2018)

Gridhot.ID - Abraham Lunggana atau yang lebih dikenal dengan sebutan Haji Lulung kembali mengucapkan fakta kontroversial.

Dirinya secara blak-blakan mengungkap kasus yang seharusnya bisa menjerat Basuki Tjahaja Purnama semasa menjadi gubernur.

Dirinya kemudian juga mengungkapkan sisi negatif Ahok selama menjadi gubernur hingga baginya tak layak jika diangkat menjadi Komisaris Utama Pertamina.

Baca Juga: Lengkingan Suara Misterius Terdengar Jelas di Langit Makassar Saat Adzan Berkumandang, Warga Kebingungan Tak Temukan Asal Bunyinya, Netizen Duga Ancaman untuk Mahluk Lain

Penegasan tersebut disampaikan Haji Lulung saat dirinya menjadi Narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One, Rabu (27/11/2019).

Haji Lulung pun mengungkapkan bahwa dirinya pernah di kriminalisasi.

"Ini tidak bisa dilupakan harus ada catatan sejarah, karena ini menyangkut kerugian Negara," tegas Lulung.

Baca Juga: Cari Mati, Seorang Pemuda di Aceh Nekat Coba Perkosa Ibu Rumah Tangga, Apes Total Saat Tahu Sosok Korbannya Istri Tentara, Sembunyi di Kebun Sawit Karena Diburu Anggota Prajurit Lainnya

Anggota DPR RI Abraham Lunggana atau disapa Haji Lulung tak yakin Ahok akan berhasil membasmi mafia migas.Anggota DPR RI Abraham Lunggana atau disapa Haji Lulung tak yakin Ahok akan berhasil membasmi mafia migas. (Youtube ILC TV One)Haji Lulung menjelasakan, pada pembahasan anggaran tahun 2014 terjadi persoalan soal UPS, tanah di Cengkareng dan sebagian tanah rumah sakit yayasan sumber waras.

"Waktu itu sangat kontroversi, karena pembahasan yang kita bahas bersama Gubernur dianulir. Kemudian Gubernur menggunakan pembahasan dia sendiri sehingga disampaikan ke Kemendagri," ujar Politisi PAN ini.

Baca Juga: Mual-mual Sampai Telat Datang Bulan, Ibu Gen Halilintar Tunjukkan Tes Kehamilan di Depan Semua Anggota Keluarga, Separuh Anaknya Tolak Kelahiran Adik ke 12

Dia menerangkan, pada tanggal 8 sampai 10 dan 13 Agustus 2014, terjadi rapat paripurna tentang kesepakatan perubahan anggaran dasar.

"Nomenklatur yang ditandatangani kami para pimpinan dan Pak Jokowi saat itu adalah membeli rumah sakit khusus kanker dan jantung, cuma kita tak bisa menemukan fakta hukumnya," jelasnya.

Lulung yang terbata-bata menjelasakan menyebut, soal email dari pemerintah pusat terkait pembelian tanah rumah sakit kanker dan jantung yang hanya ditetapkan menjadi sebagian tanah.

Baca Juga: Bermodal Rekaman Video Hasil Editing hingga Pelajari Trik Sulap dari Youtube, Kiai Gadungan di Jember Diringkus Polisi, Tipu Korban dengan Ubah Uang Rp 650 Juta Jadi Bantal dan Keramik

"Pembelian sudah tutup bank terjadi tanggal 31, itu menjadi catatan.

Lantas, Haji Lulung menceritakan, bahwa dirinya pernah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 9 kali dan 15 kali di Bareskrim Polri, tapi tidak diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK).

"Kenapa KPK kagak berani periksa saya, karena saya adalah saksi kunci yang sekaligus teraniaya waktu itu" jelasnya.

Baca Juga: Habis Masa Jabatannya Sebagai Wakil Wali Kota Palu, Pasha Ungu Diam-diam Tak Mau Balik Manggung, Pilih Siapkan Diri Ikuti Ajang Pilgub Sulteng 2020

Haji Lulung kemudian menambahkan soal tindakan Ahok yang tidak setuju hasil audit dari BPK soal permasalahan hukum tanah sumber waras.

"Ada tokoh yang mengatakan BPK ngaco, dan semuanya diam. Tidak ada yang membela dan hanya saya membela," jelasnya.

Kemudian Haji Lulung menutup pembahasan seputar ahok dengan hasil pemeriksaan KPK.

Baca Juga: Atlet Senam Wanita Asal Kediri Terpaksa Dipulangkan Usai Dituduh Tak Perawan, Menpora Zainudin Amali Buka Suara, Ternyata Ini Alasan Sebenarnya

"KPK sempat rusuh 2-3 Bulan akhirnya dipanggil Ahok, hasilnya KPK menyebut pada jam 01.00 WITA, dinyatakan memang tidak ada kerugian Negara, tetapi Basuki Tjahaja Purnama tidak ada niat jahat, keren kan?

Sebelumnya Haji Lulung mengatakan terpilihnya Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina menimbulkan kontroversi.

"Kenapa? karena saya bilang ini yang tendensius siapa sih? ini kontroversi tak bisa dipungkiri Pak Marwan dan adalagi masyarakat luas (menentang Ahok jadi Komisaris Utama Pertamina re)," jelas Haji Lulung.

Baca Juga: Lelaki Sejati, Pesepakbola Zinedine Zidane Pilih Pertaruhkan Kariernya di Lapangan daripada Dengar Harga Diri Adik Perempuannya Direndahkan, Sikap Kalem dan Rendah Hatinya Langsung Berubah Bak Kesetanan

"Saya sudah khawatir kalau Ahok dijadikan komut itu pasti kontroversi, bukan artinya saya menolak beliau dan tidak mendukung beliau," imbuhnya.

Menurut Haji Lulung, kontroversi itu juga timbul dari Ahok yang dinilainya tak memiliki skill sebagai Komisaris Utama Pertamina.

"Tapi fakta dan kenyataannya, Ahok punya skill enggak sih? enggak punya skill tentang itu," kata Haji Lulung.

Baca Juga: Dukung Militer Malaysia untuk Serang Indonesia, Inggris Kerahkan Pesawat Pembom Nuklir Jarak Jauh untuk Hancurkan Jakarta, Namun Nyalinya Ciut Saat Tahu Presiden Soekarno Punya Rudal Pertahanan Udara SA-2 Buatan Rusia

Haji Lulung kemudian membeberkan sisi negatif Ahok saat menjabat sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta.

Ia mengatakan saat menjabat sebagai Gubernur, dari tahun 2014 hingga 2017 Laporan Hasil Keuangan (LHP) DKI Jakarta yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bermasalah.

"Menjadi gubernur saja tahun 2014, 2015, 2016, dan 2017 semua LHP BPK itu WDP (wajar dengan pengeculian) terakhir malah disclaimer," tutur Haji Lulung.

Baca Juga: Terjunkan Pesawat Tempur F-111, Semua Kesatuan Militer Australia Sudah Siap Mengebom Ibukota Jakarta, Gara-gara Ulah Nakal Indonesia Jadi Sasaran

"Nah ini juga menjadi catatan tidak boleh tidak," imbuhnya.

Tak cuma itu Haji Lulung juga khawatir Ahok akan membuat keributan saat menjadi Komisaris Utama Pertamina, mengingat rekam jejaknya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Ia kemudian membahas soal perkataan kasar Ahok kepada DPRD dan masyarakat beberapa tahun silam.

Baca Juga: Penghasilannya 100 Kali Lipat Gaji Presiden Jokowi, Raffi Ahmad Ternyata Punya Lima Pabrik Uang Tak Terduga, Pantas Saja Suami Nagita Slavina Hobi Koleksi Mobil dan Motor Mewah Seharga Miliaran Rupiah

"Oke kita sepakat meninggalkan semua masalah hukum, tapi apakah kita bisa mempertimbangan rekam jejak Ahok, sama-sama menjamin Ahok tidak buat gaduh lagi?" kata Haji Lulung.

"Nah ini persoalannya, hari ini jadi komut besok dia bilang 'DPR RI maling', ini terjadi 'DPRD maling'," ucap Haji Lulung.

"Ibu yang menanyakan soal BPJS, 'ibu maling catat nih namanya'," imbuhnya meniru Ahok.

Baca Juga: Wanita Asal Kalimantan Dikabarkan Tewas Usai Menyantap Mi Rebus, Benarkah MSG dalam Mi yang Jadi Pemicunya?

Ia lantas mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut mengawal Ahok di Pertamina.

"Dan persoalan ini harus dievaluasi," ujar Haji Lulung.

"Kita kawal, bukan berarti saya mendukung," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Haji Lulung Sebut Dirinya Saksi Kunci Kasus Ahok: Kenapa KPK Tak Berani Periksa Saya?

(*)

Source :Tribun Manado

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x