Seperti dilansir dari Kompas.com saat rapat kerja perdana dengan Komisi VI DPR RI pada Senin (2/12/2019).
“Kemarin saya review Garuda. ( Anak usaha) Gapura yang namannya management handling itu enggak usah di Garuda. Lebih baik di AP (Angkasa Pura) saja yang manage (perusahaan) itu,” ujar Erick.
Mantan pemilik klub sepak bola Inter Milan itu juga tak setuju dengan langkah Garuda Indonesia yang membentuk anak usaha patungan bernama Gapura itu.
Menurut Erick, langkah manajemen Garuda Indonesia itu kontraproduktif, sebab ada bisnis yang saling tumpang tindih alias overlap.
“Kenapa harus ada overlapping yang akhirnya kontraproduktif,” kata Erick.
Ke depannya, Erick menyatakan bakal memperketat perusahaan BUMN dalam membentuk anak usaha.
Dia ingin pembentukan anak usaha dilakukan dengan langkah yang jelas.
“Ini business model harus diperbaiki supaya bisa compete (bersaing) dan bagus,” ucap dia.
Gapura sendiri merupakan perusahaan patungan yang didirikan pada 26 Januari 1998 oleh tiga BUMN, yaitu Garuda Indonesia, PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero).