Gridhot.ID -Siapa yang tak kenal dengan pengusaha kaya tanah air Erick Thohir.
Pengusaha yang memiliki banyak saham di Indonesia bahkan di Luar Negeri ini kini dipercaya menduduki jabatan sebagai Menteri BUMN.
Di awal kepemimpinannya, ia dikenal sebagai sosok yang disiplin dan tegas dalam mengeluarkan kebijakan.
Ia termasuk menteri yang dalam sekejap mata "giat" mengurusi dan membenahi BUMN di Indonesia.
Namun dia terkejut, bahkan mengaku bingung setelah mengetahui jika hampir semua perusahaan pelat merah punya bisnis sampingan yaitu bisnis hotel.
Setelah sebelumnya menegaskan jika akan menghapus anak cucu BUMN yang tidak jelas pembentukannya, kini dia semakin kaget dengan fakta bisnis hotel oleh hampir semua BUMN di Indonesia.
Beberapa contohnya adalah PT PANN (Persero).
Perusahaan Pengembangan Armada Niaga Nasional tersebut sempat menimbulkan momen menarik ketika rapat kerja antara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (2/12/2019).
Ternyata banyak yang tidak familiar dengan PT PANN, padahal BUMN tersebut disuntik modal oleh pemerintah dengan skema non-tunai.
Namun bagi Erick, dia lebih bingung jika perusahaan pembiayaan untuk kapal tersebut memiliki anak usaha di bidang perhotelan.
Walaupun dia juga memohon maaf atas ketidaktahuannya dan baru sempat berkenalan dengan direksi PT PANN pada Senin (2/12/2019).
Dilansir Kompas.com, Erick mengatakan: “Contoh konkret yang tadi, mohon maaf saya juga baru kenal dengan direksi (PT PANN) tadi, mengenai perusahaan leasing kapal, bagaimana perusahaan leasing kapal ini bisa hidup kalau sejarahnya ada leasing pesawat terbang, apalagi mohon maaf tiba-tiba ada bisnis hotel,"
Selanjutnya, Erick mengaku akan memperbaiki lini bisnis perusahaan-perusahaan pelat merah ini sehingga mereka akan berfokus pada core bisnisnya masing-masing.
“Tentu di dalam BUMN-nya kita akan juga bikin yang namanya kembali ke core bisnis. Saya rasa berat sekali. Saya tidak salahkan direksi PT PANN ketika beliau (direksi) masuk awal memang sudah ada core bisnis yang sangat tidak fokus. Di bawah PANN ada dua hotel," ucap dia.
Tambahan lagi, Erick merasa perlu ada konsolidasi untuk semua BUMN agar sesuai dengan core bisnisnya.
Karena bisnis inti dari perusahaan BUMN bukanlah di bidang perhotelan.
Perusahaan Garuda Indonesia (Persero) Tbk pun juga kena sentil Erick Thohir.
Menurutnya Garuda Indonesia membentuk anak usaha yang tidak sesuai dengan inti bisnisnya.
Seperti dilansir dari Kompas.com saat rapat kerja perdana dengan Komisi VI DPR RI pada Senin (2/12/2019).
“Kemarin saya review Garuda. ( Anak usaha) Gapura yang namannya management handling itu enggak usah di Garuda. Lebih baik di AP (Angkasa Pura) saja yang manage (perusahaan) itu,” ujar Erick.
Mantan pemilik klub sepak bola Inter Milan itu juga tak setuju dengan langkah Garuda Indonesia yang membentuk anak usaha patungan bernama Gapura itu.
Menurut Erick, langkah manajemen Garuda Indonesia itu kontraproduktif, sebab ada bisnis yang saling tumpang tindih alias overlap.
“Kenapa harus ada overlapping yang akhirnya kontraproduktif,” kata Erick.
Ke depannya, Erick menyatakan bakal memperketat perusahaan BUMN dalam membentuk anak usaha.
Dia ingin pembentukan anak usaha dilakukan dengan langkah yang jelas.
“Ini business model harus diperbaiki supaya bisa compete (bersaing) dan bagus,” ucap dia.
Gapura sendiri merupakan perusahaan patungan yang didirikan pada 26 Januari 1998 oleh tiga BUMN, yaitu Garuda Indonesia, PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero).
Perusahaan itu bergerak di bidang usaha jasa ground handling dan kegiatan usaha lainnya yang menunjang usaha penerbangan di bandara.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Erick Thohir Bingung Saat Tahu Semua BUMN Punya Bisnis Hoteldan Di DPR, Erick Thohir Sentil Gaya Bisnis Garuda Indonesia