Semakin lama, manusia membutuhkan tempat untuk tinggal.
Manusia pun, lanjut Panji, membuka lahan untuk tinggal.
Tak hanya itu, manusia juga membuka lahan untuk kepentingan tertentu seperti jalan, industri, dan lain sebagainya.
Pembukaan lahan tersebut, menurut Panji, tentu menganggu ekosistem yang ada.
Rumah bagi para hewan akhirnya tergusur oleh pembukaan lahan manusia.
"Hewan tersebut pontang-panting ke sana ke mari mencari rumah baru untuk mereka. Ketika terciduk ditemukan manusia, manusia akan membunuhnya, manusia menganggap mereka adalah hewan berbahaya," ujar Panji Petualang.
Dia menjelaskan, kerusakan habitat itulah yang menjadi faktor utama mengapa ular masuk ke permukiman.
Lalu ada juga faktor lain.
Faktor lain ular masuk ke permukiman adalah karena kerap ditemukan tikus di sekitar rumah-rumah warga.
Tikus adalah makanan pokok dan makanan yang paling disukai oleh ular.
Beberapa kobra dan jenis ular lainnya menyukai tikus.
"(Akhirnya) mereka masuk ke permukiman untuk memburu tikus," kata Panji.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Teror Ular Kobra di Jember Bikin Warga Geger, Ada Puluhan Ekor, Panji Petualang Jelaskan Penyebabnya.
(*)
Source | : | Tribun Jabar |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar