Gridhot.ID - Salah satu perumahan di kabupaten Jember kini sedang diteror oleh kawanan ular kobra.
Pasalnya, hewan tersebut ditemukan warga bersarang di rumah-rumah.
Kejadian ini tepatnya terjadi di Perumahan Tegalbesar Permai 1 Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember.
Teror ular kobra tersebut terjadi selama akhir November hingga awal Desember 2019 ini.
Dikutip TribunJabar.id dari laman TribunMadura.com, Selasa (3/12/2019), ular korba masuk ke perumahan warga di blok AQ-AP.
Windi Asri, salah seorang warga di perumahan tersebut, mengakui ular kobra yang masuk ke rumahnya berjumlah delapan ekor.
Jika ditotal, ular yang ditemukan warga di perumahan itu berjumlah puluhan ekor.
Selain itu, di selokan sekitar perumahan tersebut, ditemukan juga telur ular yang sudah pecah.
Panji menjelaskan mengapa ular kerap ditemukan di wilayah permukiman.
Awalnya, Panji menjelaskan mengenai musim kawin ular dan reptil-reptil lain.
Ia mengatakan, ular dan reptil lain akan masuk musim kawin di awal tahun atau sekitar Januari sampai Maret.
"(Karena itu) biasanya di akhir tahun akan bermunculan anak-anak ular dan reptil lain ke dunia," ujar Panji Petualang, dikutip TribunJabar.id dari kanal YouTube PANJI PETUALANG, Selasa.
Lebih lanjut Panji menjelaskan mengenai mengapa ular banyak ditemukan di permukiman.
Ia mengatakan, dulu sebelum manusia membuka lahan untuk tempat tinggal, para ular dan reptil lain hidup nyaman di tempat mereka.
Ular dan reptil lain ini tak terganggu.
Termasuk ekosistem dan rantai makanan mereka pun stabil dan seimbang.
Namun, seiring berjalanya waktu, populasi manusia semakin bertumbuh banyak.
Salah satu penyebab populasi manusia jadi banyak adalah karena tak ada predator yang memburu manusia.
Baca Juga: Gara-gara Diberi Uang Bonus Terlalu Banyak, ART Sandra Dewi Pilih Mengundurkan Diri, Kok Bisa?
Semakin lama, manusia membutuhkan tempat untuk tinggal.
Manusia pun, lanjut Panji, membuka lahan untuk tinggal.
Tak hanya itu, manusia juga membuka lahan untuk kepentingan tertentu seperti jalan, industri, dan lain sebagainya.
Pembukaan lahan tersebut, menurut Panji, tentu menganggu ekosistem yang ada.
Rumah bagi para hewan akhirnya tergusur oleh pembukaan lahan manusia.
"Hewan tersebut pontang-panting ke sana ke mari mencari rumah baru untuk mereka. Ketika terciduk ditemukan manusia, manusia akan membunuhnya, manusia menganggap mereka adalah hewan berbahaya," ujar Panji Petualang.
Dia menjelaskan, kerusakan habitat itulah yang menjadi faktor utama mengapa ular masuk ke permukiman.
Lalu ada juga faktor lain.
Faktor lain ular masuk ke permukiman adalah karena kerap ditemukan tikus di sekitar rumah-rumah warga.
Tikus adalah makanan pokok dan makanan yang paling disukai oleh ular.
Beberapa kobra dan jenis ular lainnya menyukai tikus.
"(Akhirnya) mereka masuk ke permukiman untuk memburu tikus," kata Panji.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Teror Ular Kobra di Jember Bikin Warga Geger, Ada Puluhan Ekor, Panji Petualang Jelaskan Penyebabnya.
(*)