Namun, belum lama menjabat sebagai orang nomor satu di Garuda Indonesia, Ari langsung menghadapi rintangan.
Saat itu, pria lulusan S2 Administrasi Bisnis Jurusan International Finance di Universitas Indonesia tersebut harus menghadapi protes dari masyarakat terkait mahalnya harga tiket pesawat.
Pada akhir tahun 2018, masyarakat menuding Garuda Indonesia sebagai pemrakarsa kenaikan harga tiket pesawat.
Karena Garuda menaikan harga tiketnya, akhirnya maskapai lain pun ikut-ikutan mengambil kebijakan serupa.
Akhirnya, pemerintah langsung turun tangan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Sebab, kenaikan harga tiket pesawat berdampak pada sektor lainnya.
Meski menuai polemik yang berkepanjangan, kenaikan harga tiket itu tak mampu menggoyahkan posisi Ari dari jabatan Dirut Garuda Indonesia.
Kala itu Rini tetap memercayai Ari.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar