"Pesawat Airbus tersebut itu merupakan pesawat baru yang belum dioperasikan secara komersil. Jadi seharusnya enggak boleh bawa muatan kargo,” ujar Arya di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (6/12/2019).
Selain itu, lanjut Arya, berdasarkan keterangan dari komite audit, pesawat itu tak parkir di apron, melainkan di hanggar milik PT GMF.
“Komisaris mengatakan pesawat tersebut langsung menuju hanggar GMF tanpa parkir di apron. Jadi ini ada itikad enggak baik untuk menghindari pemeriksaan,” kata Arya.
Hingga akhirnya Bea Cukai menemukan barang-barang mewah tersebut di dalam pesawat yang baru saja dibeli itu.
Pesawat tersebut sudah digunakan untuk keperluan penyelundupan yang diduga dilakukan oleh sang Direktur Utama sendiri.
Padahal pesawat jenis tersebut mempunyai spesifikasi yang mengagumkan.
Dikutip Gridhot sebelumnya dari Kompas.com, pesawat Airbus A330-900 NEO memiliki spesifikasi yang luar biasa sehingga Ari Askhara memilih jenis tersebut untuk Garuda Indonesia.
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar