GridHot.ID – Seorang jaksa menceritakankisah mengenai eksekusi mati.
Pagi itu, awal Januari 1980 sekitar pukul 04.30 WIB. Hari masih gelap dan sepi.
Saat sebagian besar penduduk Kota Pamekasan masih lelap, kesibukan yang menegangkan sudah tampak di penjara yang terdapat di sana.
Karena hari itu merupakan hari terakhir bagi terpidana mati Bobby (nama samaran).
Pengadilan telah menjatuhkan vonis hukuman mati atas sederet kejahatan yang dilakukannya.
Berhadapan dengan 12 penembak
Dengan mata tertutup kain merah dia telah diikat pada dua tiang tegak lurus dengan celah ± 10 cm di belakang tubuhnya.
Di belakang tiang diberi tumpukan karung berisi pasir untuk menahan laju peluru.
Badan besar sedikit gemuk itu diikat agar tetap berdiri tegap sebelum eksekusi.
Kepalanya juga diselubungi kantung kain agar mimiknya tidak terlihat regu tembak.