Menurutnya, pemuda alias pemesan ini telah beberapa bulan lalu melakukan order fiktif.
Tindakan ini tidak hanya berdampak apes bagi pihak Go-Jek saja, melainkan pada platform jasa antar lainnya.
Mulawarman menjelaskan, kronologi order fiktif yang dilakukan pemuda tersebut yakni, pemesan melakukan order di dalam mobil.
Kemudian, ia berpindah-pindah lokasi dan mengakibatkan kerancuan lokasi pemesanan.
Selain itu, Mulawarman mengisahkan bahwa pemuda tersebut juga menyarankan teman-temannya untuk melakukan order fiktif.
"Jadi tidak hanya oknum ini, tapi dia juga menyugesti teman-temannya untuk melakukan hal yang sama," katanya lagi.
Adapun perilaku prank ini, diduga karena banyaknya YouTuber yang melakukan keisengan tersebut demi meningkatkan view pada kontennya.
Sehingga hal tersebut ditiru oleh masyarakat luas.
Namun, Mulawarman menjelaskan bahwa tindakan prank yang dilakukan pelaku tidak bermodus ke sosial media.
"Tujuannya memang belum diketahui seperti apa, investigasi masih terus dilakukan," ujar dia.