GridHot.ID - Terbongkarnya kasus penyelundupan yang dilakukan mantan Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Ari Askhara, ternyata memiliki buntut yang panjang.
Mu tak mau, Ari Askhara bahkan harus menyandang status pengangguran usai Dewan Komisaris Garuda Indonesia memintanya angkat kaki dari posisi komisaris di anak cucu perusahaan penerbangan plat merah tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, tak hanya Ari Askhara, empat direksi Garuda Indonesia lainnya juga bernasib sama.
Mereka semua dicopot karena diduga terlibat dalam kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.
Keempat direksi yang juga dicopot, yakni Direktur Operasi Bambang Adi Surya, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto, serta Direktur Human Capital Garuda Indonesia Heri Akhyar.
Permintaan pencopotan kelimanya ini diketahui dari surat dengan nomor GARUDA/DEKOM-102/2019 pada 9 Desember 2019.
Surat tersebut ditandatangani seluruh dewan komisaris Garuda Indonesia.
Mulai dari Komisaris Utama Sahala Lumban Gaol, Komisaris Chairal Tanjung, dan Komisaris Independen yang terdiri atas Insmerda Lebang, Herbert Timbo P Siahaan serta Eddy Porwanto Poo.
"Pemberhentian pada jabatan dewan komisaris anak/cucu perusahaan tersebut berlaku sejak penetapan pemberhentian sementara waktu yang bersangkutan dari jabatan direksi Garuda Indonesia," demikian bunyi surat dari dewan komisaris Garuda Indonesia yang dikutip Kompas.com pada 12 Desember 2019.
Menanggapi kasus yang menimpa Ari Askhara, Sandiaga Uno menyebut bahwa mantan Dirut Garuda Indonesia tersebut sebenarnya orang yang baik.
Sandiaga Uno menduga, Ari Askhara berubah karena pengaruh keadaan dan lingkungan kerja.
Dikutip GridHot.ID dari video unggahan kanal Youtube Talk Show tvOne, Sabtu (14/12/2019), mulanya Sandiaga Uno menceritakan kedekatan dirinya dengan Ari Askhara.
"Saya kenal dekat dengan Pak Ari Askhara. Dia seorang bankir," kata Sandiaga Uno
Sandiaga Uno mengatakan, saat Ari Askhara masih menjadi bankir, dia pernah terlibat dalam suatu proyek bersama.
"Tapi sebelumnya dia seorang bankir dan kami pernah menjalankan beberapa proyek bersama," ujar Sandiaga Uno.
"Dan dia memiliki catatan yang baik. Banyak orang mengatakan dia bankir yang terbaik. Menurut saya dia memiliki pencapaian yang bagus," tambahnya.
Sandiaga Uno kemudian bercerita soal dugaannya terhadap berubahnya sifat Ari Askhara.
"Tapi saya tidak ingin menilai dari apa yang sebenarnya terjadi," kata Sandiaga Uno.
"Namun banyak orang melihat perubahan dalam dirinya. Mungkin saja keadaan dan lingkungan kerja dapat mengubah watak seseorang. Sekarang banyak sekali pendapat simpang siur," tambahnya.
Sandiaga Uno mengatakan, saat masuk ke dalam BUMN, seseorang harus bisa bertahan dari segala macam godaan.
Ketika orang tersebut mampu bertahan, maka dia akan mampu menerapkan kepemimpinan yang baik, bersih, dan transparan.
"Sebenarnya apa yang coba saya jelaskan adalah, walaupun Anda adalah pekerja yang baik dan Anda masuk dalam jajaran BUMN. Yang membuat Anda menjadi pusat perhatian. Mungkin Anda bisa menjadi pemimpin badan pemerintahan yang baik, itu akan terjadi jika Anda tetap pada nilai intinya," terang Sandiaga Uno.
"Nilai inti untuk tetap terbuka, bersih, bekerja secara profesional," tambahnya.
Sebaliknya, kata Sandiaga Uno, ketika seseorang tidak mampu menghadapi perubahan yang ada, maka dia akan terpengaruh oleh pengaruh buruk di sekitarnya.
"Tapi keadaan dan lingkungan kerja sangat bisa untuk mengubah Anda. Dan itu adalah pendapat saya," tandasnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar