GridHot.ID - Hadirnya seorang sniper di medan konflik memang selalu mengejutkan sekaligus menakutkan.
Sebab, kehadiran sniper bisa membuat situasi pertempuranberubah dengan cepat.
Seperti misalnya yang dialami oleh pasukan Israel di Jalur Gaza.
Pasukan yang selama ini merasa superior tersebut tiba-tiba menjadi ketakutan atas aksi sniper hamas yang mampu menewaskan satu orang tentara Israel.
Dilansir dari artikel yang tayang di Intisari Online pada 25 Juli 2018, aksi sniper hamas yang dilakukan pada 21 Juli 2018 itu,merupakan aksi pertamamereka sejakmenggempur Israel dari tahun 2014.
Meski Hamas menyatakan tidak bertanggungjawab, tapi terus terang, Hamas memang memiliki pasukan sniper yang sangat terlatih.
Persenjataan para sniper Hamas tak bisa dianggap main-main.
Untuk senjata sniper buatan Austria, Hamas memakai senapan Styer HS 50 yang bisa menembak sasaran secara akurat pada jarak 1,5 km.
Sementarauntuk senjata sniper buatan Iran, Hamas memakai senapan Sayad-2 yang terkenal akan kengeriannya.
Sebagai senjata sniper, Sayad-2 merupakan senapan penembus material yang biasa digunakan untuk melumpuhkan sniper musuh (countersniper) pada jarak 2 km.
Dengan menggunakan senapan Sayad-2 yang pelurunya bisa menembus tembok, sniper bisa melumpuhkan target secara akurat.
Diketahui, hantaman peluru senapan Sayad-2 bisa langsung menembus tubuh dengan meninggalkan luka besar menganga.
Jika peluru sampai menghantam kepala target, sudah bisa dipastikan kepalabisa hilang separuh atau hilang sama sekali.
Oleh karenanya, menjadi masuk akal jika pasukan Israel menjadi sangat ketakutan terhadap sniper Hamas.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Sayad -2, Senapan Sniper Hamas Buatan Iran yang Paling Ditakuti Pasukan Israel di Jalur Gaza"
(*)