Delapan burung tersebut dibawa dengan enam sangkar.
Bahkan Rendy harus membayar Rp 3,5 juta pada pihak maskapai.
Ia mengeklaim, telah mengikuti prosedur penerbangan Garuda Indonesia.
"Kami tidak mau burung ini stres, burung ini untuk kontes tingkat nasional, enggak mungkin kami gunakan kargo, karena kami jaga stamina dan kondisi burung, jangan sampai stres," ujarnya.
Kejadian hilangnya burung kacer milik Rendy telah dibenarkan Station Manager Garuda Indonesia Isman Kamanjaya di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kalimantan Barat.
Pihak maskapai mengaku, telah menggelar mediasi untuk menyelesaikan persoalan ini.
Proses mediasi diadakan di Polsek Bandara Internasional Supadio, Pontianak.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar