"Kami tidak mau burung ini stres, burung ini untuk kontes tingkat nasional, enggak mungkin kami gunakan kargo, karena kami jaga stamina dan kondisi burung, jangan sampai stres," ujarnya.
Kejadian hilangnya burung kacer milik Rendy telah dibenarkan Station Manager Garuda Indonesia Isman Kamanjaya di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kalimantan Barat.
Pihak maskapai mengaku, telah menggelar mediasi untuk menyelesaikan persoalan ini.
Proses mediasi diadakan di Polsek Bandara Internasional Supadio, Pontianak.
Namun, sayangnya mediasi tidak menghasilkan titik temu.
"Kesepakatan (dalam mediasi) tidak tercapai," katanya.
Rendy yang masih belum terima karena burung seharga Rp 150 jutanya raib berencana akan menempuh cara lain untuk menyelesaikan permasalahan ini.
"Kesepakatan yang di ambil setelah tidak terjadi kesepakatan kekeluargaan, Pak Rendy akan menempuh jalur hukum, itu saja ya, terima kasih," ujarnya.(*)