Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Terheran-heran dengan Program Naturalisasi ala Anies Baswedan, Pakar Bioteknologi Indonesia Ini Bingung dengan Cara Kerja Pemprov Jakarta Cegah Banjir Datang: Mungkin Ilmu Saya Belum Sampai

None - Kamis, 02 Januari 2020 | 18:25
Pakar Bioteknologi Lingkungan Universitas Indonesia, Firdaus Ali, saat wawancara dengan Kompas TV, Rabu (1/1/2020).
Kompas TV

Pakar Bioteknologi Lingkungan Universitas Indonesia, Firdaus Ali, saat wawancara dengan Kompas TV, Rabu (1/1/2020).

Gridhot.ID -Musibah banjir kini sedang melanda kawasan Jakarta dan sekitarnya.

Hingga Kamis (2/1/2020) pagi wilayah Jakarta, Bekasi, dan Tangerang masih terendam banjir.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih meyakini naturalisasi sungai sebagai langkah untuk menangani banjir yang melanda ibu kota.

Baca Juga: Ramalannya di Penghujung Tahun Tak Digubris, Ahli Tahot Ini Sudah Prediksi Banjir Bandang Bakal Terjadi di Jakarta, Sebut Tak Ada yang Bisa Menangani, Bahkan Jokowi dan Anies Baswedan Sekalipun

Pernyataan Anies tersebut dinilai pakar Bioteknologi Lingkungan Universitas Indonesia, Firdaus Ali, sebagai cara berpikir yang keliru.

Menurut Firdaus, saat ini yang dibutuhkan Pemprov DKI Jakarta adalah menormalisasi sungai bukan menaturalisasinya.

Dalam wawancara dengan Kompas TV, Rabu (1/1/2020) malam, Firdaus menjelaskan banjir yang menimpa Jakarta awal tahun 2020 berbeda dari 2007.

Baca Juga: Dipilih Langsung oleh Partai Gerindra untuk Dampingi Anies Baswedan, Ahmad Dhani Dikabarkan Bakal Jadi Wagub DKI Jakarta, Tinggal Menghitung Hari Menuju Kebebasan

Pada 2007 silam, banjir yang menggenangi Jakarta disebabkan hujan deras di hulu Sungai Ciliwung, ditambah hujan lokal ditambah air laut di utara Jakarta pasang.

Sementara pada 2020, banjir di Jakarta karena cuaca ekstrem di mana intensitas hujan tinggi di hulu ditambah hujan deras di tingkat lokal.

"Pasca banjir 2007 kita kemudian sudah melakukan pembenahan dan mengantisipasi kejadian serupa yang lebih ekstrem lagi di depan," ungkap Firdaus Ali.

Pembenahan tersebut dilakukan Pemerintah Pusat dengan membangun bendungan kering atau draine dam, yakni di Ciawi dan Sukamahi.

Source :Tribun Jakarta

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x