GridHot.ID - Siapa yang tak mengenal Jack Ma?
Jack Ma merupakan seorang pebisnis berkebangsaan Tionghoa yang berhasil mendirikan Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di negaranya.
Dilansir dari infokomputer pada 3 September 2018, Jack Ma rupanya memiliki keunikan tersendiri dalam mengurus perusahaannya.
Terlebih jika itu ada sangkut pautnya dalam perekrutan karyawan.
"Saya tidak tertarik kepada kandidat karyawan Alibaba yang memiliki gelar bisnis. Mempelajari bisnis itu tidak penting karena kebanyakan orang yang memiliki gelar MBA itu tidak berguna," katanya dalam buku yang ditulis oleh Duncan Clark berjudul Alibaba: The House that Jack Ma Built.
"kecuali setelah mereka lulus, mereka lupa akan apa yang telah mereka pelajari, baru mereka jadi berguna," sambungnya.
Menurutnya, orang yang berpendidikan tinggi dan mempunyai pengalaman kerja mentereng tak pernah masuk kriteria karyawan perusahaannya.
"Yang diajarkan sekolah-sekolah hanyalah ilmu pengetahuan, itu saja. Sedangkan, menjalakan sebuah bisnis memerlukan kebijaksanaan dan kebijaksanaan bisa didapatkan melalui pengalaman. Ilmu pengetahuan dapat diperoleh melalui kerja keras," terangnya.
Manajer HRD Alibaba, Lucy Peng ternyata pernah membuktikan pernyataan Jack Ma tersebut.
Suatu waktu, Alibaba pernah fokus merekrut karyawan yang pintar, punya CV mentereng, dan berpendidikan tinggi.
Hasilnya? perusahaan menjadi stagnan!
"Orang berprestasi tinggi akan cepat merasa frustrasi dengan budaya kerja di Alibaba," ucap Lucy Peng.
Setelahnya, Peng merekrut calon karyawan dengan tiga persyaratan dasar, yakni kesehatan yang baik, hati yang baik, dan pikiran yang baik.
Seperti diketahui, saat awal merinti Alibaba, Jack Ma pernah mengalami kesulitan luar biasa.
Namun dengan etos kerja dan pantang menyerah, sekarang bagi Jack Ma, uang tak lebih dari lembaran kertas.
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Jack Ma Tak Pekerjakan Orang Pintar : Yang Diajarkan Sekolah-sekolah Hanyalah Ilmu Pengetahuan, Itu Saja!"
(*)
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar