Tiga hari tiga malam Aidit dan kawan-kawan tidak memejamkan mata. Dan proklamasi barulah permulaan. Ia bandingkan dengan proklamasi RRC, Vietnam.
Pada kedua negara itu, mereka menduduki beberapa daerah dengan kekuatan senjata, baru proklamasi. Sementara di Indonesia, proklamasi dulu baru dipertahankan terhadap musuh.
Setelah rapat raksasa Ikada tanggal 9 September 1945, Bung Aidit ditawan Jepang bersama dengan Hanafi, Adam Malik.
Kepala penjara Bukitduri waktu itu Pak Thayeb, ayah Prof. Dr. Syaril Thayeb, Rektor Universitas Indonesia.
Dan dengan bantuan pak Thayeb, mereka lolos ketika penjaga membuka pintu untuk mengantarakan makanan dan obat.
Lalu, dalam pertempuran di Jatinegara, Bung Aidit ditawan pasukan Inggris, diserahkan kepada Belanda dan selama 7 bulan ditahan di pulau Onrust. Baru lepas setelah perjanjian Linggarjati.
Bung Aiditterus ke Solo, tempat CC PKI pada waktu itu. Dalam Kongres IV PKI 1945, Bung Aidit mewakili PKI Solo. Dalam kongres itu, Bung Aidit terpilih menjadi anggota Central Komite PKI.
Menurut buku Arnold C. Brackman Indonesian Communism, sekitar tahun 1949, Aidit keluar negeri.
"I left Indonesia because I was eager to learn about the world. (Saya meninggakan Indonesia karena saya ingin sekali mempelajari dunia," katanya kepada Brackman menurut buku itu.
Baca Juga: Terlalu Bernafsu Bangun Ladang Panel Surya, China Akan Alami Kejadian Mengerikan Ini, Apa Itu?