Latar belakang mihrab Masjid Raya di Natuna dibuat dari bahan kayu dengan bentuk yang cukup besar. Geometrika nya juga terbentuk dari lengkung atau busur dengan pertemuan lancip di bagian tengah di posisi atasnya. Latar mihrab tersebut didesain dengan labirin busur lancip hingga semakin memperkuat kesan gotik yang ada bagian tersebut.
Proses pembangunan Masjid Agung Natuna direncanakan sejak tanggal 13 Agustus 2006, sejak Bupati Kabupaten Natuna masih dipegang Daeng Rusnadi.
Setelah melalui proses perencanaan yang disesuaikan dengan arti filosofi dari pembangunan Masjid Raya dan Komplek Gerbang Utaraku, proses pembangunan fisik dimulai dengan peletakan batu pertama pada 4 Mei 2007.
Di sekitar kompleks NGU dan sekeliling masjid saat ini diisi oleh kantor-kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Natuna. Pada awalnya bahkan direncanakan berdiri pusat perekonomian, pasar, terminal, Asrama STAI, Gedung Olah raga, dan lainnya sebagainya.
Artikel ini telah tayang di National Geographic dengan judul Masjid Agung Natuna, Taj Mahal Indonesia.
(*)