Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sebelum Heboh Direbut China, Natuna Nyatanya Sudah Dieksploitasi Negara Tetangga Sekian Lama, Bakal Diambil Alih Indonesia, Singapura Siap Gelap Gulita

None - Kamis, 09 Januari 2020 | 15:13
Wilayah Natuna yang sedang panas karena diganggu oleh China
South China Morning Post

Wilayah Natuna yang sedang panas karena diganggu oleh China

Lamanya produksi karena belum ada teknologi yang mempuni untuk menyedot gas di kedalaman laut Nantuna. Masalah terberatnya, yakni kandungan gas CO2 yang mencapai 72 persen, sehingga perlu teknologi khusus yang harganya juga mahal.

Berbeda dengan blok lain di West Natuna, gas yang diproduksi dari East Natuna tak dijual melalui pipa ke Singapura, namun diharapkan bisa disalurkan ke Jawa lewat pipa yang tersambung dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Selatan dan sampai ke Jawa Tengah.

Wilayah kerja migas yang berlokasi di Kepulauan Natuna, berjumlah 16 WK, terdiri dari 6 WK produksi, 10 WK eksplorasi di mana 3 diantaranya dalam proses terminasi karena waktu kontraknya telah habis dan belum berhasil memperoleh temuan migas.

Baca Juga: Dulu Pernah Mati Suri 3 Kali, Pihak Keluarga Sempat Meminta Jenazah Lina Tidak Dimandikan, Seorang Tetangga Berikan Kesaksian

Keenam WK migas yang telah berproduksi tersebut adalah South Natuna Sea Block B yang dioperatori Conoco Phillips InC, Natuna Sea Block A yang dikelola Premier Oil Natuna Sea B.V, Kakap oleh Star Energy (Kakap Ltd). Kemudian Udang Block yang dikelola TAC Pertamina EP Pertahalahan Arnebrata Natuna. Dua lainnya adalah Sembilang yang dioperasikan Mandiri Panca Usaha dan Northwest Natuna oleh Santos.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Singapura sangat bergantung pada Natuna, mengapa demikian?

(*)

Source : kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x