Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kapal China Masih Nekat Nyelonong Masuk Natuna, Jepang Sampai Turun Tangan, Hibahkan Kapal Pengawas Perikanan Miliknya untuk Indonesia

Candra Mega Sari - Minggu, 12 Januari 2020 | 12:13
Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan kapal perang KRI Usman Harun di Puslabuh TNI AL di Selat Lampa, Natuna, Rabu (8/1/2020).
TRIBUNNEWS/SETPRES/AGUS SUPARTO

Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan kapal perang KRI Usman Harun di Puslabuh TNI AL di Selat Lampa, Natuna, Rabu (8/1/2020).

Gridhot.ID -Kapal China yang nyelonong masuk perairan Natuna membuat hubungan Indonesia dengan Negeri Tirai Bambu memanas.

Kapal-kapal China diketahui masih nekat masuk perairan Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (11/1/2020).

Atas adanya kapal China itu, tiga Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) melakukan pengusiran.

Baca Juga: Usir Kapal-kapal China yang Nekat Masuk Perairan Natuna, Laksdya TNI Yudo Margono Tak Gentar Lawan Negeri Tirai Bambu: Jangan Ngotot dengan Aturan

Tiga KRI tersebut yaitu KRI Karel Satsuit Tubun (KST) 356, KRI Usman Harun (USH) 359, KRI Jhon Lie 358.

Dari Instagram @puspentni, Sabtu (11/1/2020), Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono telah memerintah Komandan KRI untuk masuk di sela-sela konvoi kapal-kapal China yang sedang menebar jaring.

Pengusiran itu dilakukan agar kapal-kapal tersebut keluar dari ZEE Indonesia.

Baca Juga: Polemik di Perairan Indonesia dengan China Kian Membara, Begini Komentar Bupati Natuna Soal Kebijakan Menteri Kelautan Edhy Prabowo Dalam Hadapi Kapal Asing, Lebih Kendor Dibanding Susi Pudjiastuti?

Kepada Komandan KRI,Yudo memberikan instruksi untuk berkomunikasi kepada kapal-kapal asing yang berada di Natuna.

Selain mengusir kapal asing, Komandan KRI juga memberikan pengertian kepada awak kapal asing yang mengetahui aturan harus memahami situasi tersebut.

"Jangan sampai hubungan pemerintah Indonesia-China yang sudah terjalin dengan baik, terganggu dengan adanya kegiatan ilegal yang dilakukan oleh para nelayan China," katanya.

Baca Juga: TNI Sudah Siap Sedia Tempur dengan Kapal Tiongkok di Natuna, Prabowo Subianto Justru Minta Cool Saja: Bagaimanapun China Adalah Negara Sahabat

Yudo menegaskan apabila kapal China masih tetap bertahan di Natuna, maka sesuai dengan perintah Presiden Jokowi akan ditangkap dan diproses secara hukum.

Dilain sisi, Jokowi menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Motegi Toshimitsu, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (10/1/2020).

Dalam pertemuannya tersebut, Jokowi merayu Menlu Jepang agar melirik Natuna untuk berinvestasi.

Menlu Retno dan Menlu Jepang Motegi Toshimitsu
Kontan/Fransiskus Simbolon

Menlu Retno dan Menlu Jepang Motegi Toshimitsu

Baca Juga: Kapal China Bikin Jengkel Indonesia, Nyelonong Masuk Perairan Natuna, Kemenlu Sampai Layangkan Protes dan Panggil Dubes Tiongkok

Presiden juga mengapresiasi kerja sama di Natuna, yaitu pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu.

"Saya ingin mengajak Jepang untuk melakukan investasi di Natuna," kata Presiden seperti dikutip dari Kompas.

Pemerintah Jepang melalui Motegi Toshimitsu menyampaikan komitmennya untuk mendukung prioritas Indonesia di bidang ekonomi dan peningkatan SDM Indonesia.

Baca Juga: Diganjar Karma Usai Nekat Nyolong Ikan di Natuna dan Pakai Bendera Malaysia, Kapal Vietnam Justru Terbakar di Perairan Indonesia, KRI Tjiptadi-381 Berhasil Selamatkan ABK

Menlu Jepang juga sepakat untuk mengintensifkan kerja sama pengembangan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di 6 pulau terluar Indonesia.

"Khusus untuk Natuna, selain industri perikanan, Jepang akan membantu hibah kapal pengawas perikanan dan jajaki pengembangan industri pariwisata," kataMenlu RI Retno Marsudi dikutip dari laman setkab.go.id.

Jepang juga berkomitmen terus memperluas investasi di Indonesia dan mendukung modernisasi industri dan keinginan Indonesia menjadi hub re-ekspor produk manufaktur Jepang di kawasan.

Baca Juga: Muka Dua Berani Pakai Bendera Malaysia, Kapal Vietnam Nekat Nyolong Ikan di Natuna, Bebas Berkeliaran di Perairan Indonesia Usai Susi Pudjiastuti Tak Lagi Jadi Menteri Kelautan

Menlu RI juga menyambut baik ketertarikan Jepang pada pembangunan ibu kota baru.

"Saya mengundang Jepang untuk mengembangkan konsep smart metropolis ibu kota baru, seperti klaster pendidikan (science city) dan kota berdimensi hutan (forest city)," kata Menlu.

Guna mendukung kampanye sawit Indonesia, lanjut Menlu, Jepang siap mengirimkan tim ahli untuk membantu meningkatkan aspek keberlanjutan (sustainability) sawit Indonesia.

Baca Juga: Dikuasai Singapura Sampai Bikin Repot Militer Indonesia, Ruang Udara Batam Sampai Natuna Siap Diambil Alih Tuan Rumah, Empat Pesawat Tempur Sampai Disiagakan Demi Kelancaran

Menlu Jepang Motegi Toshimitsu menyampaikan kesiapan negaranya untuk mendukung program prioritas Pemerintah untuk mewujudkan SDM unggul.

"Jepang siap berikan dukungan untuk pengembangan pelatihan vokasi dan pelatihan Bahasa Jepang, termasuk bagi ASN (Aparatur Sipil Negara) dan tenaga kerja terampil Indonesia yang akan dikirim ke Jepang," tegas Menlu Motegi.

Guna membahas penguatan kerjasama di sektor-sektor strategis, kedua Menlu sepakat untuk membentuk mekanisme dialog di tingkat Wakil Menteri Luar Negeri.

Baca Juga: Indonesia Sampai Pikir Keras Strategi Usir China dari Natuna, Nyatanya Negara Ini Pernah Buat Tiongkok Kelabakan dengan Mudah, Cuma Gentayangi Negeri Tirai Bambu Pakai Pesawat Ini

Sebagai gambaran, Jepang adalah mitra dagang dan investasi terbesar kedua Indonesia.

Pada periode Januari-September 2019, nilai perdagangan bilateral sebesar US$ 23,85 miliar dan nilai investasi Jepang mencapai US$ 3,24 miliar dari 2810 proyek.

(*)

Source :Kompas.comInstagram Setkab.go.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x