Alat ini akan digunkan oleh BPBD untuk memperingati warga yang berada di bantaran sungai saat tinggi muka air di pintu air mencapai siaga tiga atau masuk kategori waspada.
"Kalau tambah pakai toa kan akan menjadi lebih bagus untuk melengkapi informasi ke warga," ujarnya saat dikonfirmasi.
Nantinya, enam set pengeras suara canggih ini akan ditempatkan di lokasi-lokasi rawan banjir yang belum memiliki alat peringatan dini.
"Nantinya akan dipasang di Tegal Alur, Rawajati, Makasar, Jati Padang, Kedoya Selatan, dan Cililitan," kata Ridwan.
Sayangnya, terobosan Anies soal banjir Jakarta justru menjadi bahan tertawaan politisi PDI Perjuangan atau PDIP.
Menurut Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono,peringatan dengan menggunakan toa sudah ketinggalan zaman dan seharusnya tidak lagi digunakan.
"Ya dengarnya agak lucu saja kalau pakai toa di era modern seperti ini."
"Tapi ya itulah Pak Anies. Saya cukup ketawa saja lah kalau di era modern seperti ini peringatan dini menggunakan toa kan."
"Rasanya agak unik di Jakarta loh, di kota metropolitan," ucap Gembong sembari tertawa saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (11/1/2020) malam.