Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID -Menteri Pertahanan (Menhan) Malaysia Mohammad Bin Sabu mengaku butuh waktu perjalanan lebih lama untuk sampai ke Jakarta.
Hal tersebut lantaran Mohammad Bin Sabu memakai pesawat CN 235 buatan Indonesia saat menuju Jakarta.
Dikutip dari Kompas, Mohammad Bin Sabu sengaja menumpang pesawat CN 235 dalam perjalanannya ke Jakarta.
Kelakar pria yang kerap disapa Mat Sabu itu disampaika saat menghadiri diskusi di kantor PBNU, Sabtu (25/1/2020).
Ia mengatakan, biasanya perjalanan dari Malaysia ke Jakarta hanya dua jam, tetapi dengan pesawat buatan RI menjadi lebih lama.
"Sengaja saya datang ke Jakarta naik pesawat yang dibuat oleh Indonesia, CN. Walaupun dia perlahan, biasa saya sampai dalam waktu dua jam, tapi tiga jam setengah," kata Sabu.
Namun, Sabu tetap berbangga dan berharap industri dirgantara Indonesia terus berkembang.
"Tak apa, ini adalah buatan Indonesia yang saya banggakan. Siapa tahu akan diperbaiki dan diperhebatkan lagi," ujarnya.
"Tambah pula sekarang jadi orang Garuda," lanjut Sabu berseloroh sambil menunjuk ke arah Yenny Wahid yang turut hadir dalam acara itu.
Yenny Wahid yang saat ini menjabat sebagai komisaris independen Garuda Indonesia kemudian menimpali pernyataan Sabu dengan candaan.
Kepada Mat Sabu, Yenny mengatakanbahwa Indonesia menomorsatukan keselamatan.
"Pesawat Indonesia begitu karena kami terlalu mengikuti nasihat orang tua, biar lambat asal selamat," kata Yenny.
Sebagaimana diketahui, pesawat CN 235 adalah mahakarya anak bangsa dibidang kedirgantaraan.
Pesawat CN 235 merupakan pesawat multiguna yang bisa digunakan oleh militer maupun sipil.
Di Indonesia, pesawat ini digunakan untuk patroli maritim.
Dengan segala kriterianya itu, banyak negara telah melirik kehebatan pesawat CN buatan Indonesia ini.
Bahkan, pesawat CN 235 buatan PT Dirgantara Indonesia resmi terbang di langit Himalaya, Nepal pada 19 November 2019.
Bagai mendulang air terpecik di muka sendiri, Mat Sabu harus berkaca pada negerinya sendiri yang tak bisa buat mesin perang sampai saat ini.
Mengutip The Fire Arm dari Sosok.ID, pada tahun 2006 lalu prototipe senjata dalam negeri Malaysia diperkenalkan kepada publik.
Rifle tersebut dinamai VB Berapi LP06.
VB Berapi LP06 diproduksi oleh sebuah perusahaan bernama Vita Berapi.
Direktur utama Vita Berapi, Hasyim Abdul Masjid mengatakan bahwa rancangan dan desain VB Berapi LP06 dibuat oleh Vyktar Prykhodeka yang entah ia seorang insinyur atau apa.
VB Berapi dibuat dalam tiga prototipe, pistol LP01, Shotgun LP02 dan Rifle LP06.
Namun, respon publik Malaysia malah negatif mengenai prototipe VB Berapi.
Hal ini karena senjata itu berdesain aneh juga konyol.
Berbeda dengan bentuk dinamis senjata rancangan Pindad Indonesia macam SS-1 yang melisensi dari rifle FN FNC Belgia.
VB Berapi LP06 lebih terlihat (maaf) layaknya senjata mainan anak-anak atau senjata dalam film Sci-fi macam Star Wars.
Bahkan kehadirannya malah menjadikan VB Berapi bahan olok-olokkan dalam hal industri senapan dunia.
Banyak yang mengira bahwa VB Berapi LP06 adalah sebuah konsep saja dan bukan senapan sungguhan.
Padahal sejatinya VB Berapi dimaksudkan sebagai Bullpup assault rifle dengan amunisi 5.56 standar NATO.
Karena berbagai kekurangan dan desain tak jelas itu VB Berapi tidak pernaj masuk ke lini produksi massal.
(*)