Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dituduh Selundupkan Minyak, Nahkoda Asal Indonesia Setahun Jadi Tahanan Kota di Thailand, Dijadikan Tersangka Padahal Sama Sekali Tak Buat Kesalahan, Kini Minta Bantuan Jokowi untuk Tegakkan Keadilan

Candra Mega Sari - Selasa, 28 Januari 2020 | 17:13
Ilustrasi kapal
Shuterstock

Ilustrasi kapal

Baca Juga: Meninggal di Atas Kapal, Jenazah Pelaut Asal Enrekang, Sulawesi Selatan Justru di Buang Kapten Kapal ke Tengah Laut, Ada Apa?

Padahal, muatan itu dikirim oleh Petronas dan dimiliki Schlumberger yang bertanggung jawab untuk mengurus impor muatan tersebut.

Akibatnya, kapal berikut awak dan mobil tangki yang melakukan bongkar muat di pelabuhan, ditahan.

Kapten kapal juga diamankan dan belakangan dijadikan tersangka, dan ditetapkan sebagai tahanan kota dengan jaminan dari perusahaan.

Baca Juga: Selalu Lolos dari Sergapan Kapal Patroli Belanda, Perwira TNI AL Ini Sukses Selundupkan Senjata, Hingga Dijuluki Hantu Selat Malaka

"Lelah dijadikan tersangka, capek menunggu proses hukum berjalan. Waktu serasa berjalan sangat lama."

"Niat tulus bekerja, kontrak jelas, dan saya bukan penyelundup. Saya tidak bersalah dalam kasus ini," katanya.

Sugeng yang kini menjadi tahanan kota di Ranong, Thailand pun meminta perlindungan kepada Presiden Jokowi.

Baca Juga: Kapal China Masih Nekat Nyelonong Masuk Natuna, Jepang Sampai Turun Tangan, Hibahkan Kapal Pengawas Perikanan Miliknya untuk Indonesia

Saat ini, Sugeng menunggu proses persidangan dan mengharapkan perhatian Jokowi dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terhadap kasusnya.

Presiden Jokowi meninjau kawasan perairan Laut Natuna dari atas KRI Imam Bonjol
Presidential Palace/Agus Suparto

Presiden Jokowi meninjau kawasan perairan Laut Natuna dari atas KRI Imam Bonjol

"Sudah satu tahun lebih saya ditahan di Ranong padahal seluruh dokumen kargo resmi dan lengkap."

Source :ANTARA Warta Kota

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x