Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Nyawa Jadi Taruhan, Herlina Kasim Berani Menyusup ke Rimba Raya Papua, Rela Merangkak di Bawah Hujan Peluru Demi Merebut Irian Barat dari Belanda

None - Selasa, 04 Februari 2020 | 08:42
Herlina Kasim dan tentara Indonesia.
Istimewa

Herlina Kasim dan tentara Indonesia.

"Kesulitan bahasa pada umumnya tidak ada. Mereka semuanya sedikit banyak dapat berbahasa Indonesia berkat bersekolah di madrasah."

Indonesia memang sangat luas dengan penduduk yang beraneka ragam.

Di daerah Indragiri misalnya, wanita-wanitanya masih memakai tutup muka. Mereka juga hanya diperbolehkan keluar rumah di waktu malam.

Baca Juga: Putra Asli Negeri Cendrawasih, 150 Prajurit Infanteri TNI Ini Bakal Jadi Lawan Berat Egianus Kogoya, Pasukan Kunci untuk Kalahkan KKB Papua di Pertempuran Darat

"Bagaimana caranya menemui mereka," pikir Herlina.

Syarat mutlak untuk bisa mencapai hasil ialah, di mana-mana harus menyesuaikan diri dengan keadaan. Jangan sekali-kali menyinggung perasaan penduduk setempat.

"Bila mereka hanya boleh keluar pada malam hari, baiklah pertemuan kami selenggarakan juga pada malam hari," pikirnya.

Para ibu dikumpulkan dan diberi "kuliah" tentang tugas dan kewajiban kaum wanita.

Apakah setelah "indoktrinasi" tersebut mereka akan tenggelam lagi dalam keadaan semula?

Baca Juga: Dikomandoi Egianus Kogoya, Kasus Pembantaian Puluhan Pekerja Jembatan di Nduga oleh KKB Kini Hadapi Persidangan, Lokasi Sengaja Dipindah dari Papua ke Jakarta, Ini Alasannya

Dalam hal ini Herlina sangat optimistis. "Masa dari sekian banyak wanita tidak ada satu pun yang berani memberontak?"

Pernah dia tiba di suatu daerah yang baru saja dilanda wabah influenza. Kebetulan dia membawa tablet antiinfluenza, yang segera saja dia bagi-bagikan.

Source :Intisari Online

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x