Tetapi sebelum mereka mau menelan, Herlina harus memberi contoh dulu.
Mereka agaknya merasa takut kalau-kalau pendatang tersebut hanya ingin membuat gara-gara.
Namun ketika benar-benar bisa sembuh, kegirangan mereka tidak dapat dilukiskan. Herlina didukung-dukung dan dianggap "dewa" penyelamat.
Walau pun sudah mendapat gelar Srikandi Indonesia dan sudah pernah merasakan betapa beratnya pending emas yang dikalungkan di lehernya, di samping sedikit banyak juga ikut berjuang untuk kembalinya Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi, Herlina masih tetap saja Herlina biasa.
Sebagai informasi, Herlina sering dikaitkan dengan pending emas karena ia mendapat hadiah pending emas sebagai perempuan pertama yang didaratkan ke Irian Barat dalam usaha mengembalikan wilayah itu ke pangkuan RI.
Presiden Sukarno pun memberinya hadiah berupa emas yang berbentuk seperti "kendi kecil" yang disebut pending, beratnya sekitar 1-2 kg.
"Perjuangan saya tak ada artinya," katanya. "Saya masih belum apa-apa."
Banyak yang sudah dialaminya sejak Herlina dilahirkan tanggal 24 Februari 1941.
Namun mungkin yang paling mengesankan ialah waktu dia tiba di Jakarta untuk pertama kalinya dari Irian Barat.
Pada saat yang sama kebetulan juga berlabuh sebuah kapal niaga Pelni. Mas Harkomojo, mualim kapal tersebut ternyata juga ingin menyongsong kedatangan Srikandinya.