Bahkan, tidak hanya di Wuhan, namun juga di tempat tinggal Arofatul, yakni di lingkungan Jinan University.
Arofatul kuliah di China setelah lulus dari MA Unggulan Nuris pada 2018 lalu. Di China, dia sudah memasuki semester IV.
“Sekarang masih dalam waktu liburan, rencananya tidak mau pulang kampung,” tutur warga Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Sumbersari tersebut.
Awalnya, menurut Arofatul, virus corona itu dianggap biasa oleh para mahasiswa, termasuk dirinya sendiri.
Menurut dia, tak butuh waktu lama agar virus tersebut hilang.
Namun, seiring waktu, ternyata virus yang gejalanya mirip flu itu tidak bisa diremehkan.
Virus corona justru semakin merebak dan meluas hingga ke berbagai daerah di China. “Saya baca info tadi malam sudah ada 224 di yang tertular virus,” kata Arofatul.
Selain itu, menurut Arofatul, dirinya sempat kesulitan mencari makanan di supermarket.
Akibat virus corona yang memuat aktivitas manusia berkurang, sayur yang dijual di pasar semakin langka.