“Kalau daging tetap banyak, tapi virusnya kan menular dari daging,” kata dia.
Kemudian, pada malam tahun baru China atau Imlek, ancaman virus corona tersebut semakin nyata.
Para mahasiswa yang kuliah di China mulai ketakutan dan khawatir tertular.
Bahkan, mereka sudah tidak bisa bebas keluar asrama kampus.
“Kami tidak keluar asrama, supermarket banyak yang tutup,” kata dia.
Akhirnya, Arofatul bersama enam temanya memutuskan untuk pulang menggunakan uang pribadi.
Arofatul masih belum bisa memastikan kapan akan kembali ke China.
Sebab, pada 24 Februari 2020, pihak kampus akan memberikan informasi lebih lanjut terkait keamanan kampus.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Takut Virus Corona, Mahasiswa yang Kuliah di China Berhasil Pulang Sendiri ke Jember"