Namun, seiring waktu, ternyata virus yang gejalanya mirip flu itu tidak bisa diremehkan.
Virus corona justru semakin merebak dan meluas hingga ke berbagai daerah di China.
“Saya baca info tadi malam sudah ada 224 di yang tertular virus,” kata Arofatul.
Selain itu, menurut Arofatul, dirinya sempat kesulitan mencari makanan di supermarket.
Akibat virus corona yang memuat aktivitas manusia berkurang, sayur yang dijual di pasar semakin langka.
“Kalau daging tetap banyak, tapi virusnya kan menular dari daging,” kata dia.
Kemudian, pada malam tahun baru China atau Imlek, ancaman virus corona tersebut semakin nyata.
Para mahasiswa yang kuliah di China mulai ketakutan dan khawatir tertular.
Bahkan, mereka sudah tidak bisa bebas keluar asrama kampus.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar