"Tersangka tersebut berhenti di bahu jalan karena ingin menghindari ruas jalan yang terkena aturan ganjil genap," kata Arsya.
Saat ditegur Rudi, TS acuh dan tetap bertahan di lokasi tersebut.
"Pada saat anggota dari PJR menemui tersangka dan menyuruh jalan, tersangka bertahan ingin tetap berada di lokasi tersebut," ucap Arsya.
Rudi akhinya memutuskan untuk memberikan surat tilang kepada TS.
"Kemudian sudah diberikan peringatan tersangka tetap tidak mau, sehingga dilakukan penilangan," jelas Arsya.
Tak terima ditilang, TS lantas marah dan menyerang Rudi.
"Pada saat penilangan tersebut, tersangka merasa marah sehingga tersangka, melakukan tindakan kekerasan kepada polisi yang sedang bertugas," ucap Arsya.
Arysa menegaskan bahu jalan tak boleh dipakai sebagai tempat menunggu kecuali oleh kendaraan yang mengalami masalah.
"Bahu jalan tidak boleh untuk menunggu, hanya boleh untuk kendaraan darurat," kata Arsya.
Source | : | TribunJakarta.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar