Michael Rockefeller dinyatakan mati secara hukum pada 1964.
Hilangnya anak konglomerat itu secara misterius menjadi sensasi dan rumor yang menyebar.
Beberapa mengatakan ia dimakan hiu saat berenang ke pulau, beberapa percaya ia dibunuh dan dimakan orang-orang suku Asmat.
Sementara, yang lain berspekulasi ia tinggal di suatu tempat di hutan Papua, melarikan diri dari kurungan kekayaan.
Kasusnya dibuka kembali. Tahun 2014 reporter National Geographic Carl Hoffman mengungkap dalam bukunya Savage Harvest: A Tale of Cannibals, Colonialism and Michael Rockefeller’s Tragic Quest for Primitive Art, menghasilkan bukti bahwa Michael dibunuh suku Asmat.
Mereka mengetahuinya dari misionaris yang tinggal di sana selama bertahun-tahun mengarah pada kesimpulan tengkorak yang diklaim suku Asmat milik Michael.
Namun laporan itu terkubur dalam file rahasia dan tidak diselidiki lebih lanjut dan kabar ini tidak disampaikan oleh Belanda.
Kenapa? Karena tahun 1962 Belanda kehilangan setengah pulau itu ke Indonesia, mereka takut jika diyakini bahwa mereka tidak bisa mengendalikan penduduk asli maka akan segera digulingkan.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul: "Kisah Anak Konglomerat AS yang Gila Petualangan, Hilang Secara Misterius di Papua, Ada yang Mengatakan Dia Dibunuh dan Dimakan Suku Pedalaman."