"Saat ini di bandara Oksibil sudah ada 5 heli bell yang kita standbykan untuk membantu proses evakuasi. 3 milik TNI Angkatan Darat, 1 sudah standby sejak hari senin kemarin dan 2 lagi baru tiba dari jayapura tadi pagi. Kemudian, 2 heli milik swasta," ujar Binsar dalam unggahan akun @kodam17.
"Tadi pukul tujuh pagi kita sudah melakukan peninjauan ulang. Kita harapkan ini yang terakhir ke sasaran, kita meninjau titik pendaratan kemudian rute yang bisa kita gunakan pada saat evakuasi. Peninjauan ini sudah selesai dalam keadaan aman," lanjutnya dalam unggahan tersebut.
Diakuinya, proses evakuasi memang terkendala cuaca yang selalu berubah-ubah.
“Cuaca diwilayah pegunungan Papua ini cukup ekstrim. Kadang kita Cuma diberikan waktu satu hingga dua jam untuk terbang. Itulah yang menjadi factor utama kendala untuk melakukan upaya pencarian,” ungkap Danrem.
Pihaknya berharap agar secepatnya dapat melakukan proses evakuasi terhadap heli dan korban.
“Kita sudah berkordinasi dengan seluruh pilot mudah-mudahan besok atau lusa kalau cuaca mengijinkan kita sudah mulai kegiatan evakuasi. Baik itu mencari jenazah termasuk barang-barang yang diperlukan untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan,” terang Danrem.
(*)
Source | : | Kompas.com,Instagram,ANTARA |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar