Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak sejak 28 Juni 2019 lalu akhirnya ditemukan.
Keberadaan MI-17 diketahui setelah warganet mengunggah sebuah foto yang kemudian viral di internet pada Selasa (4/2/2020).
Berdasarkan unggahan tersebut, Kodam XVII/Cenderawasih langsung melakukan pencarian.
Dilansir Gridhot dari Kompas.com, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab membenarkan bahwa helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat yang hilang di Papua, telah ditemukan.
"Heli MI-17 Penerbad No Reg HA 5138 telah ditemukan di salah satu tebing di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang," ujar Herman melalui keterangan tertulis, Senin (10/2/2020).
Asaribab bersama Bupati Pegunungan Bintang Constan Oktemka dan Komandan Korem 172/PWY Kol Inf Binsar Sianipar ikut langsung dalam penerbangan pencarian.
Menurutnya, evakuasi harus dipersiapkan dengan matang, mengingat lokasi puing berada di tebing dengan sudut hampir 90 derajat.
Dikutip dari Antara, proses evakuasi helikopter dengan nomor registrasi HA-5138 itu melibatkan kurang lebih satu SKK dari Batalyon Inf 751/Raider Khusus dan tim kesehatan gabungan dari TNI, Polri, dan SAR, termasuk melibatkan masyarakat lokal dan tokoh-tokoh masyarakat.
"Kami dari kepolisian telah siap untuk mendukung proses evakuasi, ada satu peleton kami siapkan, kami stand by menunggu petunjuk dari Danrem 172/PWY," kata Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Michael Mumbunan, ketika dihubungi di Kota Jayapura, Rabu (12/2/2020) malam.
Kini, kata dia, sejumlah personel ataupun pasukan telah berkumpul di posko yang telah ditentukan TNI, yaitu di Koramil Oksibil.
Foto bangkai helikopter diduga MI 17 milik TNI AD yang hilang kontak
"Selain pasukan, juga ada tim SAR dan beberapa masyarakat lokal yang siap membantu evakuasi," kata Michael.
Melansir akun Instagram @kodam17, sebanyak 5 heli bell akan membantu proses evakuasi helikopter MI-17.
Komandan Korem 172/PWY, Kolonel Inf J. Binsar Parluhutan Sianipar, menyampaikan bahwa pada hari ini tiga unit heli bell telah berada di Bandara Distrik Oksibil.
Selain heli bell milik TNI AD, dua unit heli milik swasta juga turut membantu proses evakuasi.
"Saat ini di bandara Oksibil sudah ada 5 heli bell yang kita standbykan untuk membantu proses evakuasi. 3 milik TNI Angkatan Darat, 1 sudah standby sejak hari senin kemarin dan 2 lagi baru tiba dari jayapura tadi pagi. Kemudian, 2 heli milik swasta," ujar Binsar dalam unggahan akun @kodam17.
"Tadi pukul tujuh pagi kita sudah melakukan peninjauan ulang. Kita harapkan ini yang terakhir ke sasaran, kita meninjau titik pendaratan kemudian rute yang bisa kita gunakan pada saat evakuasi. Peninjauan ini sudah selesai dalam keadaan aman," lanjutnya dalam unggahan tersebut.
Diakuinya, proses evakuasi memang terkendala cuaca yang selalu berubah-ubah.
“Cuaca diwilayah pegunungan Papua ini cukup ekstrim. Kadang kita Cuma diberikan waktu satu hingga dua jam untuk terbang. Itulah yang menjadi factor utama kendala untuk melakukan upaya pencarian,” ungkap Danrem.
Pihaknya berharap agar secepatnya dapat melakukan proses evakuasi terhadap heli dan korban.
“Kita sudah berkordinasi dengan seluruh pilot mudah-mudahan besok atau lusa kalau cuaca mengijinkan kita sudah mulai kegiatan evakuasi. Baik itu mencari jenazah termasuk barang-barang yang diperlukan untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan,” terang Danrem.(*)