Sama halnya dengan Tursila, Chandra yang merupakan karyawan restorasi vespa di dekat klinik, juga mengira itu klinik biasa.
Hanya saja, kata Chandra, ada aneh dari klinik terseut.
Pelanggan yang datang rata-rata memakai masker yang membuat wajahnya tak terlihat.
"Siapa-siapanya saya tidak tahu nih, pokoknya mereka masuk tuh kaya menutup identitas, kadang naik mobil diantar sampai halaman, kadang juga kalau ada diantar ke depan gerbang, langsung buru-buru masuk sambil tutupin wajahnya," ujar dia.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengungkap keberadaan klinik aborsi ilegal di kawasan Paseban, Jakarta Pusat, pada 11 Februari 2020.
Tiga tersangka ditangkap dalam pengungkapan itu, yakni MM alias dokter A, RM, dan SI.
Pengungkapan praktik klinik aborsi ilegal ini berawal dari informasi warga yang mengadukan melalui situs web.
Klinik aborsi ilegal ini diketahui telah beroperasi selama 21 bulan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Kira Tempat Aborsi di Paseban Klinik untuk Anak "