"Ada tiga orang yang kesini. Mereka duduk-duduk di balai desa. Lalu mereka keluar corat-coret mungkin bikin tanda sekitar 15 menit.
Lalu masuk lagi ke balai desa baru minta izin mau survei jalan," katanya saat pertemuan di balai desa Karangpule, Jumat (14/2/2020) malam.
Menurutnya ketiga orang tersebut menyampaikan bahwa akan ada perbaikan jalan dari Karangpule ke Karangsari.
Mereka mengaku rekanan dari Dinas Pekerjaan Umum.
"Waktu itu perangkat yang ada di balai desa cuma ada dua orang sedang mengurusi penjaringan.
Setahu saya mereka membawa pilox dan GPS," tutur dia.
Keesokan harinya, warganya ada yang mengetahui simbol tersebut. Namun mereka tidak melaporkan ke balai desa.
"Waktu saya mendatangi kelompok tani, mantan kepala desa (Kades) bilang ada gambar palu arit.
Sore hari saya mau ke sawah melihat gambar itu dan besoknya Kamis (13/2) saya lapor ke Kades," terangnya.
Komentar