Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Punya Kekuatan Terbesar di Dunia, Negara Sahabat Indonesia Ini Punya Strategi Tipu Daya yang Dibenci Amerika Serikat, Penipuan Kelas Militer Demi Jadikan Negaranya Nomor Satu di Dunia

None - Rabu, 19 Februari 2020 | 19:13
Vladimir Putin
Rex Features

Vladimir Putin

Gridhot.ID - Negara Rusia memang jadi salah satu negara yang sangat dekat dengan Indonesia.

Selain masalah politik, dukungan militer juga menjadikan Rusia sebagai teman dekat Tanah Air.

Namun nama Rusia sempat 'disenggol' oleh presiden Jokowi beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Sulit Bangun Hubungan Asmara dengan Lawan Jenis, Pasien Lebih Pilih Salurkan Hasrat ke Hewan Hingga Disetubuhi Secara Brutal, Bisa Menjangkiti Anak-anak, Kenali Ciri-ciri Penyimpangan Seksual Ini

Pidato presiden petahana Joko Widodo di Solo, Minggu (3/2/2019) menyebut pemakai konsultan asing dalam berpolitik cenderung tak menghiraukan dampaknya bagi rakyat Indonesia.

Seperti dikutip dari Antara, Senin (4/2) Jokowi lantas menyebut teori Propaganda Rusia dalam pidatonya tersebut.

Pernyataan Jokowi langsung direspon oleh akun Twitter resmi Kedubes Rusia di Indonesia @RusEmbJakarta, yang menjelaskan jika istilah Propaganda Rusia sendiri direkayasa pada tahun 2016 saat pemilu presiden Amerika Serikat.

Baca Juga: Tahan Gempa Sampai Gampang Dipindah, Rumah Bentukan Kementerian PUPR Ini Dibangun dengan Biaya Hanya Rp 50 Juta, Kaum Milenial Tak Perlu Bingung Lagi Cari Tempat Tinggal

Namun Pemerintah Rusia menolak akan hal tersebut dan menyatakan mereka tak akan mencampuri urusan dalam negeri orang, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat negeri Beruang.

"Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," tulis Kedubes Rusia dalam cuitannya

Pernyataan embassy Russia
Twitter/Russia Embassy

Pernyataan embassy Russia

Tak dipungkiri jika propaganda di dunia memang benar adanya akan tetapi dalam konteks peperangan hal tersebut lumrah digunakan.

Baca Juga: Lepaskan Tembakan Membabi Buta dari Bawah Lembah, KKB Papua Tembak Bocah di Bawah Umur Saat Kontak Senjata dengan TNI, Rekoset Munisi Kelompok Separatis Mendarat di Kaki Kiri Bocah 14 Tahun

Maskirovka atau jamak dikenal dengan Russian Military Deception/The Russian Art of Deception sudah akrab di telinga para pemerhati militer di dunia.

Dikutip dari Global News, Maskirovka sendiri ialah teknik penggaburan informasi (disinformasi), penipuan militer, kamuflase dan menyaru.

Tujuanya ialah menjadikan Rusia sebagai pemenang dalam peperangan yang mereka hadapi, baik dari segi militer, ekonomi dan politik.

Baca Juga: Ibunya Tak Henti Tangisi Kepergian Ashraf, Noah Sinclair Katakan Ini pada BCL Agar Sang Bunda Tenang, Titi Kamal Sampai Ikut Berlinang Air Mata Mendengarnya

Maskirovka sudah ada sejak zaman Tentara Kekaisaran Rusia, hingga era Uni Soviet, dan hingga hari ini.

Maskirovka tercatat pertama kali digunakan pada tahun 1380 ketika Pangeran Dmitry Donskoy dan 50 ribu tentara Rusianya mengalahkan Golden Horde, yakni pejuang Mongolia berjumlah 150 ribu dalam Pertempuran Kulikovo.

Dalam pertempuran Kulikovo, Pangeran Donskoy menyembunyikan tentaranya di hutan terdekat sebelum melakukan serangan mendadak ke posisi musuh.

Baca Juga: Nyawa Sendiri Tak Diperhitungkan, Anggota TNI AU Ini Diam-diam Bohongi Keluarga Demi Selamatkan 238 Nyawa WNI di China: Saya Tidak Pernah Bilang Kalau Mau ke Wuhan

Beranjak ke Perang Dunia II, Uni Soviet dibawah komando Jenderal Besar Georgy Zhukov sukses mengimplementasikan Maskirovka dalam palagan Neraka Dunia itu.

Terhitung pada pertempuran Stalingard, Kursk, dan Operasi Bagration di Belarus, Tentara Merah berhasil menipu mentah-mentah Nazi Jerman.

Tentara Merah Soviet kibarkan bendera negaranya saat menang pertempuran di Stalingrad.
Russian Life

Tentara Merah Soviet kibarkan bendera negaranya saat menang pertempuran di Stalingrad.

Hasilnya, Jerman kalah telak dari Uni Soviet di ketiga segi yang sudah disebutkan di atas.

Baca Juga: Tinggal Jauh dari Suami, Laudya Cynthia Bella Kini Ketahuan Unfollow Engku Emran, Benarkan Rumah Tangga Sang Artis Dilanda Masalah Pelik?

Berakhirnya Perang Dunia II bukan berarti Maskirovka tak ada.

Justru teknik penipuan ini menyasar kepada adidaya Amerika Serikat dan Sekutunya.

Contohnya pada Krisis Misil Kuba (1962), The Prague Spring (1968) dan terakhir digunakan pada Aneksasi Crimea oleh Rusia (2014).

Baca Juga: Suguhkan Goyangan Pinggul, 3 Emak-emak yang Asyik Joget Tiktok di Masjid Dikecam Netizen, Kini Kompak Minta Maaf dan Ngaku Khilaf: Kami Bertiga Tidak Akan Mengulanginya Lagi

Seorang Sejarawan bernama Tom Cubbage mengatakan jika Maskirovka sangat berhasil diterapkan oleh Uni Soviet sampai dengan Rusia dan apa pun yang mungkin dipikirkan Amerika Serikat bagi Kremlin itu adalah sesuatu yang dapat digunakan dalam perang maupun dalam masa damai.

Sedangkan US Army mendefinisikan Maskirovka sebagai penipuan, penyangkalan, kamuflase, penyembunyian dan penyamaran.

Artikel ini telah tayang di Gridhot pada Senin, 4 Februari 2019 dengan judul Pernyataan Jokowi Mengenai Propaganda Rusia, Inilah Maskirovka : Teknik Penipuan Ala Militer Tentara Merah

(*)

Source :GridHot.ID

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x