
Menko Polhukam Mahfud MD di Kantor Kemenkumham, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2020).
Setelah gagal, Mahfud MD justru bercita-cita ingin langsung menjadi hakim.
"Waktu itu sekolahnya di tingkat SMA yang khusus baru ada di Yogyakarta namanya pendidikan hakim Islam negeri," kata Mahfud MD, melansir dari Kompas.com.
"Nah disitu sekolahnya SMA, di situ sekolahnya tidak langsung jadi hakim agama dulu. Hanya bekal jadi hakim agama. Harus ke Fakultas Syariah dulu IAIN. Maka saya (harus) masuk ke pendidikan hakim negeri," lanjut Mahfud MD.
Keterbatasan keuangan membuat Mahfud MD tak bisa mendaftar kuliah di IAIN kala itu.
Dirinya pun memutuskan untuk bekerja dan berkarier sebagai ASN dengan mengikuti tes CPNS bermodal ijazah setingkat SMA dan nilai terbaik di sekolahnya.
"Daya optimis saya lulus karena nilai saya terbaik. Ternyata enggak lulus jadi pegawai menteri di Kementerian Agama. Temen-temen saya yang enggak pinter lulus semua," lanjut dia, melansir dari Kompas TV.
Lantaran merasa tak bisa lolos tes menjadi seorang guru agama, Mahfud MD bertekad untuk melanjutkan studi.
Mahfud akhirnya menutuskan untuk melanjutkan studi ke Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Gajah Mada (UGM).
Di tahun kedua studi di universitas, Mahfud MD berhasil mendapatkan beasiswa Supersemar.